2. Monitoring atau pengawasan proses
Setelah itu, seperti ahli strategi pada umumnya, Anda harus melakukan pengawasan proses atas pekerjaan Anda.
Awasi bagaimana proses kerja selama Anda menjalankannya. Perhatikan keberhasilan, kegagalan, kekuatan, kelemahan, angka pencapaian, dan lainnya untuk mengumpulkan data tentang progres dalam usaha harian Anda.
Misalnya, buat semacam to do list atau checklist langkah yang perlu Anda lakukan.
Coaching questions:
Bagaimana kelancaran proses kerja dan usaha saya? Apa yang berhasil baik dan apa yang tidak berhasil baik? Bagaimana kemampuan saya menyelesaikan tiap tantangan?
3. Measuring atau pengukuran hasil
Kumpulkan data yang sudah Anda lakukan melalui proses monitoring sejauh ini, dan lakukan pengukuran hasil dalam periode-periode tertentu, misal setiap bulan, setiap quarter, dan seterusnya.
Bandingkan posisi awal Anda dengan posisi saat ini dan bandingkan juga dengan posisi tujuan Anda. Lakukan ini secara rutin.
Contohnya, bulan lalu Anda bisa menjual 15 produk per minggu, sekarang 20 produk per minggu. Dulu, Anda punya waktu 3 jam per hari untuk menelepon klien, sekarang Anda hanya punya 1 jam per hari, dan sebagainya.
Coaching questions:
Apa yang berubah dibandingkan periode lalu? Sebesar apa perubahannya? Sejauh apa berkembang dibandingkan sejak mulai?
4. Analyzing atau menganalisis dan menarik kesimpulan
Setelah itu, lanjutkan dengan menganalisis data yang ada. Ini untuk lebih memahami hasil yang sudah Anda raih dalam pekerjaan Anda.
Katakanlah saat Anda baru mulai dalam profesi ini, Anda dapat meloloskan lima proyek per bulan dan sekarang Anda bisa mencapai tujuh proyek, temukanlah alasannya. Kenapa ini bisa terjadi?
Coaching questions:
Apa yang menyebabkan perbedaan angka dan situasi ini? Apa alasannya? Apa yang berubah? Apa artinya perubahan ini terhadap pencapaian tujuan? Apa kesimpulannya? Apa langkah yang berhasil dan apa yang gagal?