Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/03/2017, 19:48 WIB
EditorBayu Galih

JAKARTA, KOMPAS - Sekolah harus menjadi basis pembangunan budaya literasi Indonesia di masa depan. Dukungan pemerintah daerah untuk menyukseskan gerakan literasi sekolah sangat dibutuhkan, termasuk dalam ketersediaan buku bacaan yang bermutu.

Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemdikbud Hamid Muhammad dalam acara Anugerah Literasi Prioritas bagi 19 kabupaten/kota mitra The United States Agency for International Development (USAID) Prioritas di Jakarta, Senin (20/3).

Menurut Hamid, sebenarnya program literasi sudah lama dicanangkan dalam rangka merespons pedoman dalam pengembangan literasi dari UNESCO pada 2003.

Direktur Kantor Pendidikan USAID Indonesia Peter Cronin mengatakan, mutu pendidikan bagi generasi muda menjadi kunci untuk mengamankan perkembangan ekonomi dan memperkuat demokrasi. Kemampuan membaca dan berpikir secara kritis menjadi kunci bagi pendidikan yang baik.

Menurut Peter, USAID Prioritas mendukung peningkatan kecakapan membaca siswa di kelas awal dengan mendonasikan delapan juta buku berjenjang. Buku-buku bacaan tersebut disebarkan ke 13.000 SD dan SMP mitra USAID. Para guru pun dilatih menggunakan buku.

Direktur Program USAID Prioritas Stuart Weston menghargai 19 kota/kabupaten yang telah berupaya keras mewujudkan program literasi sekolah secara bermutu. Program ini sebenarnya dilakukan di 93 daerah mitra USAID Prioritas sejak 2012.

Sembilan belas daerah

Ke-19 kota/kabupaten yang mendapat Anugerah Literasi Prioritas adalah Aceh Barat Daya dan Bireuen (Aceh); Labuhan Batu dan Serdang Bedagai (Sumatera Utara); Serang dan Tangerang (Banten); Kota Cimahi, Bandung Barat, dan Tasikmalaya (Jawa Barat); Banjarnegara, Demak, dan Sragen (Jawa Tengah); Banyuwangi, Blitar, Lumajang, dan Sidoarjo (Jawa Timur); serta Sidrap, Maros, dan Wajo (Sulawesi Selatan). Daerah-daerah ini memiliki komitmen jelas dalam pembiayaan program literasi.

Ketua Satuan Tugas Gerakan Literasi Sekolah Pangesti Wiedarti mengatakan, penguatan gerakan literasi di sekolah perlu digalakkan lewat pembiasaan, pengembangan, dan pembelajaran. (ELN)
--
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 21 Maret 2017, di halaman 12 dengan judul "Gerakan Literasi Sekolah Bersambut di Daerah".

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com