Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sorot Problematika Dunia, Telkom Gelar Kompetisi

Kompas.com - 20/05/2017, 14:25 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com – 
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) kembali menggelar kompetisi Socio Digi Leaders (SDL). Program tersebut adalah kompetisi tahunan untuk generasi muda yang difokuskan pada pemecahan problematika dunia.

Dalam kompetisi tersebut, peserta dituntut untuk memiliki kepekaan sosial dengan mengimplementasikan ide dan gagasannya.

Berbeda dengan penyelenggaraan tahun lalu, kali ini kompetisi tak membatasi solusi berbasis aplikasi digital. Selain itu, peserta pun tak lagi dibatasi hanya dari dalam negeri saja.

“Kompetisi SDL 2017 (sudah) meluas ke bidang hukum, ekonomi, sosial, budaya, lingkungan, pariwisata, dan banyak lagi.  Pemecahan masalah yang aplikatif dari seluruh problematika masyarakat dunia akan kami fasilitasi,” kata Direktur Human Capital Management Telkom Herdy Harman dalam rilis yang diterima Kompas.com, Jumat (19/5/2017).

Peluncuran pengumuman SDL 2017 telah dilakukan di Kampus Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, Senin (15/5/2017). Dalam kesempatan itu, Herdy mengemukakan bahwa kompetisi itu digelar karena Telkom menyadari kunci bisnis yang berkelanjutan adalah dengan terus mengembangkan inovasi.

“Bukan inovasi yang (ala kadarnya untuk) bisa mendorong bisnis lebih besar, melainkan juga (inovasi) yang aplikatif dan bisa memecahkan masalah untuk masyarakat dunia,” lanjutnya.

Dalam penjelasannya, Herdy memberikan penjelasan persyaratan. Cakupan kompetisi SDL 2017, katanya akan lebih besar.

Peserta bukan hanya mahasiswa aktif atau fresh graduate yang berasal dari Indonesi saja, melainkan juga mahasiswa luar negeri dari seluruh dunia. Syaratnya, mereka berada dalam batas usia maksimal 27 tahun.

“Australia dan Singapura menjadi dua target negara utama aktivasi SDL tahun ini selain Indonesia,” kata dia.

Dengan cakupan itu, tambahnya, target proposal peserta tahun ini menjadi meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun lalu. “(Keseluruhannya) menjadi 500 proposal,” imbuh Herdy.

Untuk mencapai target tersebut, Telkom juga mengadakan roadshow ke kampus-kampus di Singapura dan Australia mulai Mei 2017.

“Kami roadshow ke Nanyang Technological University (NTU), National University of Singapore (NUS), University of New South Wales (UNSW), University of Sydney, dan University of Melbourne,” ujarnya.

Upaya itu dilakukan untuk mengajak mahasiswa asing berpartisipasi dan sekaligus juga mahasiswa Indonesia yang ada di kampus-kampus tersebut.

Insentif dan aturan main

Terakhir, Herdy juga menjelaskan mengenai insentif yang diberikan pada tim terbaik. “Hal yang utama dan mungkin paling menarik adalah kesempatan direkrut menjadi karyawan Telkom,” ujar Herdy.

Tahun lalu Telkom merekrut 16 peserta menjadi karyawannya. Nah, tahun ini kata Herdy tak ada target jumlah peserta yang akan direkrut.

Dok. Telkom Kompetisi Socio Digi Leaders 2017
“Akan tetapi yang peserta yang berkualitas (pasti) kami tawarkan (menjadi karyawan). Namun demikian, mereka pun berhak tidak mengambil lowongan tersebut,” paparnya.

Selain menjadi karyawan, insentif lainnya adalah uang tunai, bantuan beasiswa kuliah, serta studi banding ke sejumlah negara di Asia dan Eropa.

Adapun aturan main dalam kompetisi itu, peserta harus mengawali dengan pengiriman video singkat tentang ide terobosan sosial.

Deadline-nya tanggal 30 Juni 2017. Setelah itu, akan dipilih 100 tim terbaik yang kemudian akan dikerucutkan menjadi 25 tim untuk mengikuti paid internship dan bootcamp di Bali,” tambahnya.

Selanjutnya, akan dipilih 10 tim yang masuk ke babak grand final. Terakhir, tiga tim terbaik akan diumumkan pada September 2017. 

Kilas balik kompetisi Socio Digi Leaders 2016 memberangkatkan tiga pemenang ke tiga negara yakni Amerika Serikat untuk pemenang pertama, Tim Tukangpedia. Hongkong bagi Tim Vestifarm sebagai juara kedua, dan Singapura untuk Tim Angkuts sebagai juara ketiga.

Pada kunjungan tersebut, para pemenang diberi kesempatan untuk bertemu langsung dengan para mentor, yakni para ahli di bidang sociopreneur dan inkubator global, seperti Google, Facebook, Plug & Play di Silicon Valley, Amerika Serikat, Net CV di Hong Kong, serta Pay Pal Incubator di Singapura.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com