Generasi Milenial Terancam Pengangguran

Kompas.com - 22/05/2017, 09:16 WIB
M Latief

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran sarjana meningkat dari 5,34 persen pada Februari 2015 menjadi 6,22 persen pada Februari 2016. Itu terjadi karena keahlian yang ditekuni generasi milenial di bangku perkuliahan tidak sesuai dengan kebutuhan di pasar kerja.

Fenomena yang terjadi di lapangan ini merupakan cermin dari generasi millennial Indonesia, yang cenderung idealis dalam mencari pekerjaan. Saat ini semakin banyak lahan-lahan pekerjaan baru yang membutuhkan skil khusus nonformal akademis.

"Mereka (generasi milenial) identik dengan generasi yang lekat dengan penggunaan sosial media, baik jejaring pertemanan maupun pengunaan aplikasi tanda eksistensi diri. Sebagai generasi penerus di era yang penuh terpaan media, mereka dituntut untuk selalu menyesuaikan diri dengan cepat dan berprestasi akibat ketatnya persaingan," ujar Untung Subroto Dharmawan, Psikolog Klinis dari Universitas Tarumanagara, pada jumpa pers 'GIV Speak Your Mind!' di Jakarta, Senin (15/5/2017).

Untung mengatakan, generasi milennial dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama ada di usia 21-37 tahun, yaitu yang telah mendapatkan achievement akan dirinya, mulai menentukan tujuan hidup dan berumah tangga. 

Kelompok kedua adalah remaja akhir berusia 17-21 tahun. Mereka masih bergantung pada orang tua.

"Cenderung lebih ingin bebas dan sangat mudah dipengaruhi oleh role model," ujar Untung.\

Untuk itulah, timpal Stella Eidelina, Product Manager GIV Body Wash, pelaksanaan GIV Speak Your Mind! digelar dalam bentuk roadshow dari kampus ke kampus untuk mengajak generasi muda di Indonesia menyuarakan eksistensinya.

"Agar mereka aktif dan percaya diri, juga berprestasi," .

Dilaksanakan di 8 perguruan tinggi di lima kota besar Indonesia, kegiatan tersebut ditujukan untuk mencari anak muda dengan talenta di bidang public speaking dalam mewujudkan mimpi mereka menjadi calon presenter masa depan.

"Kami menyasar target generasi milenial yang dinamis dan ekspresif. Kami ingin menginspirasi mereka berani menyuarakan suaranya, menunjukkan potensi bakatnya, dan tentunya berprestasi," kata Stella.

Dia menambahkan, fenomena remaja masa kini membutuhkan role model dan sangat dekat dengan dunia digital. Karena itulah, lanjut dia, para remaja memerlukan dukungan dan peran serta dari orang tua, pendidik, serta industri untuk mengarahkan bakat dan potensinya.

Rencananya GIV Speak Your Mind! dilaksanakan selama Mei-Oktober di 8 universitas di Indonesia, yaitu Atma Jaya Jakarta, Universitas Multimedia Nusantara Tangerang, Telkom University Bandung, Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Airlangga Surabaya, dan Universitas Sumatera Utara Medan.

Kegiatannya meliputi public speaking workshop, interview tips class, fragrance workshop, anchor hunt (pencarian presenter berita televisi), dan lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemendikdasmen Minta Guru Tak Tergiur Janji Kelulusan Seleksi PPG Guru Tertentu 2025

Kemendikdasmen Minta Guru Tak Tergiur Janji Kelulusan Seleksi PPG Guru Tertentu 2025

Edu
Jurusan UI dengan Biaya Uang Pangkal Termahal di Jalur Mandiri, Kedokteran Berapa?

Jurusan UI dengan Biaya Uang Pangkal Termahal di Jalur Mandiri, Kedokteran Berapa?

Edu
10 Jurusan UI dengan Uang Pangkal Termurah Jalur Mandiri SIMAK UI 2025

10 Jurusan UI dengan Uang Pangkal Termurah Jalur Mandiri SIMAK UI 2025

Edu
Apa Jadinya Bumi Tanpa Serangga? Simak Penjelasan Pakar IPB

Apa Jadinya Bumi Tanpa Serangga? Simak Penjelasan Pakar IPB

Edu
Siswanya Banyak Diterima Kampus Top Dunia, Ini Biaya SMA Pradita Dirgantara

Siswanya Banyak Diterima Kampus Top Dunia, Ini Biaya SMA Pradita Dirgantara

Edu
Cek 2 Sekolah Kedinasan Tanpa Syarat Tinggi Badan, Bisa Kuliah Gratis

Cek 2 Sekolah Kedinasan Tanpa Syarat Tinggi Badan, Bisa Kuliah Gratis

Edu
Tunjangan Insentif Guru Non-ASN di RA dan Madrasah Cair Juni 2025, Cek Kriterianya

Tunjangan Insentif Guru Non-ASN di RA dan Madrasah Cair Juni 2025, Cek Kriterianya

Edu
Tren Pekerjaan yang Akan Melejit dan Merosot di Tahun 2030

Tren Pekerjaan yang Akan Melejit dan Merosot di Tahun 2030

Edu
Kecurangan UTBK SNBT 2025 dan Robohnya Integritas, Perlu Ganti Sistem?

Kecurangan UTBK SNBT 2025 dan Robohnya Integritas, Perlu Ganti Sistem?

Edu
Seleksi PPG Guru Tertentu 2025 Dibuka 3 Batch, Ini Kriteria Guru yang Bisa Ikut

Seleksi PPG Guru Tertentu 2025 Dibuka 3 Batch, Ini Kriteria Guru yang Bisa Ikut

Edu
Program Wajib Belajar 13 Tahun Akan Diatur dalam RUU Sisdiknas

Program Wajib Belajar 13 Tahun Akan Diatur dalam RUU Sisdiknas

Edu
Guru Besar Pertama Polimedia Tegaskan Peran Penting Pendidikan Pancasila di Era Digital

Guru Besar Pertama Polimedia Tegaskan Peran Penting Pendidikan Pancasila di Era Digital

Edu
Mahasiswi FK Unhas Jadi Joki UTBK, Punya IPK Tinggi dan Peserta Olimpiade Sains

Mahasiswi FK Unhas Jadi Joki UTBK, Punya IPK Tinggi dan Peserta Olimpiade Sains

Edu
Beasiswa 'Fully Funded' LPDP-UIII 2025 untuk Kuliah S3 Dibuka, Ada 4 Pilihan Prodi

Beasiswa "Fully Funded" LPDP-UIII 2025 untuk Kuliah S3 Dibuka, Ada 4 Pilihan Prodi

Edu
Dedi Mulyadi Akan Jemput Anak Tak Patuh, Orangtua: Mau Dibawa ke Mana?

Dedi Mulyadi Akan Jemput Anak Tak Patuh, Orangtua: Mau Dibawa ke Mana?

Edu
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau