JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Kemahasiswaan Universitas Nasional (Unas), Kamarudin Salim, mengatakan pihak kampus masih akan terus melakukan upaya mencegah peredaran narkoba di lingkungan kampus. Tidak hanya dengan operasi bersama, tapi juga pencegahan terhadap peredaran sebelum mahasiswa masuk ke kampus.
"Calon mahasiswa baru harus ikut tes urin. Ini kami jadikan salah satu syarat kelulusan. Begitu juga para ketua himpunan mahasiswa, kami tes urin juga ketika akan menjabat. Kalau razia bersama ini kami lakukan di waktu-waktu tertentu dan mendadak," ujar Salim usai mengikuti razia narkoba di Kampus Unas, Pejaten, Kamis (15/6/2017).
Razia tersebut digelar bersama-sama Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI Jakarta dan pihak kepolisian. Razia berlangsung selama dua setengah jam sejak pukul 15.00 – 17.30 WIB.
Razia tersebut melibatkan sekitar 50 personil BNNP DKI Jakarta, dua anjing K-9 dan satuan Brimog. Petugas menutup akses pintu masuk dan keluar serta melakukan pengecekan kendaraan serta barang bawaan para mahasiswa, dosen ataupun karyawan yang akan keluar.
"Ini agenda rutin setiap semester untuk mencegah peredaran narkotika di lingkungan kampus. Ini juga menjadi shock theraphy bagi siapa saja yang ingin coba-coba bermain dengan narkoba di kampus," timpal Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Nasional, Dr Zainul Djumadin.
Operasi bersama tersebut merupakan kali ketujuh dilakukan Unas dan BNN. Zainul mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk implementasi kerjasama yang telah dijalin oleh kampus, BNN dan pihak kepolisian sejak 2014.
"Kami jadikan ini bentuk tanggung jawab kami terhadap orangtua mahasiswa," imbuhnya.
Kasi Intelegen BNNP DKI Jakarta, Dr. Reban, mengapresiasi langkah Unas melaksanakan operasi tersebut. Dia mengatakan, Unas akan terus menjalankan program P4GN, yaitu Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, Peredaran Narkoba.
"Dalam razia kali ini kami mengerahkan personil untuk menelusuri setiap sudut kampus dengan bantuan anjing pelacak dan puluhan anggota. Dari hasil operasi bersama ini kami tidak menemukan barang bukti narkoba di kampus," Reban.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.