Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 23/06/2017, 19:38 WIB
EditorAmir Sodikin

MUSIM Panas 2017 adalah tahun keempat saya berpuasa di negeri Paman Sam. Saya adalah penerima beasiswa Fulbright Presidential PhD untuk program Comparative Literature and Cultural Studies di Universitas Arkansas.

Bulan puasa pada tahun pertama saya lalui tanpa halangan berarti karena hanya menjalani tiga hari terakhir Ramadhan di Amerika Serikat ketika baru tiba di Universitas Ohio untuk Pre-Academic Training 2014, bersama sekitar 35 penerima beasiswa Fulbright lainnya.

Kampus yang terletak di Athens ini lumayan sejuk walaupun tengah musim panas sehingga tidak terasa dahaga. Untuk sahur dan berbuka puasa, karena saya tinggal di asrama, biasanya saya membungkus makanan jatah makan siang dan makan malam dari aula makan.

Untungnya, kegiatan pelatihan yang saya ikuti cukup menyita waktu sehingga durasi puasa 15 jam jadi tidak begitu terasa bagi saya. Momen yang tidak terlupakan adalah ketika shalat Idul Fitri karena untuk pertama kalinya kami berlebaran jauh dari keluarga.

Kami terpaksa absen dari kuliah sesi pertama pagi itu untuk shalat Idul Fitri di Islamic Center of Athens yang terletak masih dalam kampus Universitas Ohio karena tidak ada libur khusus Lebaran di sini.

Pengalaman puasa tahun kedua saya habiskan selama sebulan penuh di Fayetteville, Arkansas karena saya sudah berkuliah di Universitas Arkansas dan mengambil dua mata kuliah sekaligus selama musim panas.

Bulan puasa kali ini jatuh saat summer, temperatur di Arkansas hampir sama atau kadang bisa lebih panas dibanding suhu udara rata-rata kota asal saya Yogyakarta. Biasanya suhu bisa mencapai 35 derajat celcius saat sore hari.

Untungnya seluruh bangunan kantor, kelas, dan perpustakaan di kampus selalu full AC sehingga kondusif untuk belajar dan mengerjakan tugas. Yang menarik dari pengalaman Ramadhan tahun kedua adalah saya bisa berbuka puasa dan melakukan ibadah tarawih di Islamic Center of Northwest Arkansas yang tidak jauh dari kampus.

Untuk menu berbuka puasa, ibu-ibu Muslim setempat dari berbagai negara seperti Arab Saudi, Bangladesh, Iraq, Jordan, Ethiopia, dll bergiliran menyediakan hidangan berbuka seperti nasi, ayam, dan salad sebagai menu utama setiap hari.

Untungnya kami memiliki komunitas keluarga Indonesia yang cukup solid di Fayetteville. Keesokan hari setelah melaksanakan shalat Idul Fitri di masjid yang sama, kami mengadakan halalbihalal di Gedung Pauline Whitaker milik Universitas Arkansas bersama seluruh komunitas Indonesia yang bermukim di sekitar Northwest Arkansas.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+