Cuma di Pementasan Lenong, Celaan Mengundang Tawa...

Kompas.com - 22/07/2017, 10:17 WIB
Aningtias Jatmika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - “Dasar lu taplak meja,” ujar Sabeni kepada anak buahnya.

Dialog-dialog penuh celaan seperti itu memang menjadi bumbu penyedap dalam lenong Betawi. Kalimat itu lahir saat Kompas.com melihat pementasan mahasiswa Program Studi Sastra Indonesia Universitas Negeri Jakarta (UNJ) di Galeri Indonesia Kaya (GIK) Jakarta pada Rabu, 19 Juli 2017.

Tak jarang, celaan tersebut pun sedikit kasar. “Masa gue mesti nikah sama lumba-lumba.” Demikian canda seorang pelakon ketika akan dijodohkan dengan wanita yang berbadan tambun.

Bukannya marah, korban celaan atau perundungan (bullying) ini malah tertawa dan balas mencela. Penonton pun ikut tertawa, tanpa merasa bahwa itu adalah bentuk celaan yang menghina.

“Konteksnya berbeda. Ini (lenong dimana konteksnya) permainan dan budaya. Bukan dalam rangka menghina, merendahkan, dan mengejek,” papar Dosen Linguistik UNJ, Miftahul Khairah pada Kompas.com, Rabu.

Lebih lanjut, dosen yang akrab disapa Hera itu, menjelaskan, jarak sosial antar-pemain lenong cenderung dekat sehingga hal-hal seperti itu (celaan) tidak akan dianggap ejekan apalagi perundungan (bullying).

Hal itu tentu berbeda dengan berbagai kasus ejekan, perundungan (bullying), dan ujaran kebencian (hate speech) yang belakangan ramai terjadi, terutama di media sosial.

Contoh saja unggahan video Youtube putera bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, yang sempat dipolisikan karena menyebut kata “ndeso”. Menurut Hera, bagi masyarakat dengan jarak sosial dekat, misalnya bagi orang Jawa, ungkapan “ndeso” bukanlah penghinaan.

Namun, persepsi orang yang melihat dan mendengar kerap berbeda. Maka dari itu, ia menyarankan agar masyarakat berhati-hati jika mengunggah status di media sosial.

“Ketika kita menulis di media sosial, (kita) harus menerima konsekuensi apa pun. Apakah orang akan kagum, membenci, atau menghujat,” papar Hera.

Sebab, tidak semua pengguna akan memiliki persepsi dan konteks yang sama. Beda halnya dengan celaan dalam lenong yang dipahami betul oleh para pemainnya sebagai sebuah candaan sehingga mereka tidak akan terbawa perasaan ketika menjadi korban perundungan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal UU Minerba, Kemdiktisaintek Tunggu Untuk Fasilitasi Implementasinya

Soal UU Minerba, Kemdiktisaintek Tunggu Untuk Fasilitasi Implementasinya

Edu
Jalur Zonasi Diganti Domisili untuk Perluas Wilayah Penerimaan Siswa

Jalur Zonasi Diganti Domisili untuk Perluas Wilayah Penerimaan Siswa

Edu
Temui Demonstran Indonesia Gelap, Mensesneg: Kami Perjuangkan Pendidikan Layak dan Murah

Temui Demonstran Indonesia Gelap, Mensesneg: Kami Perjuangkan Pendidikan Layak dan Murah

Edu
Seruan Kabur Aja Dulu dan Ancaman SDM Terampil Tinggalkan Indonesia

Seruan Kabur Aja Dulu dan Ancaman SDM Terampil Tinggalkan Indonesia

Edu
Eks Mendikti Satryo Soemantri: Capaian Saya Enggak Sesuai Harapan Pemerintah

Eks Mendikti Satryo Soemantri: Capaian Saya Enggak Sesuai Harapan Pemerintah

Edu
20 Jurusan Kuliah Termurah UGM, UKT Tertinggi di Bawah Rp 10 Juta

20 Jurusan Kuliah Termurah UGM, UKT Tertinggi di Bawah Rp 10 Juta

Edu
Cerita Vicky Bisa Kerja di Jerman, Tidak Ada Syarat Usia, Gaji Menjanjikan

Cerita Vicky Bisa Kerja di Jerman, Tidak Ada Syarat Usia, Gaji Menjanjikan

Edu
Kapan Pendaftaran SNBT 2025? Cek Syarat, Cara Daftar dan Biaya UTBK

Kapan Pendaftaran SNBT 2025? Cek Syarat, Cara Daftar dan Biaya UTBK

Edu
Kapan Pengumuman Hasil SNBP 2025? Cek Tanggal dan 41 Link Resminya

Kapan Pengumuman Hasil SNBP 2025? Cek Tanggal dan 41 Link Resminya

Edu
Pengembangan Universitas Unggulan, Mendikti Brian Bahas Riset Terkait Asta Cita Presiden Prabowo

Pengembangan Universitas Unggulan, Mendikti Brian Bahas Riset Terkait Asta Cita Presiden Prabowo

Edu
DPR Harap Mendikti Brian Yuliarto Lanjutkan Program Satryo Soemantri

DPR Harap Mendikti Brian Yuliarto Lanjutkan Program Satryo Soemantri

Edu
Beasiswa Indonesia Maju Disetop, Kemendikti Beri Kepastian Nasib Siswa Penerima

Beasiswa Indonesia Maju Disetop, Kemendikti Beri Kepastian Nasib Siswa Penerima

Edu
Mendikti Brian Bertemu Rektor dan Pimpinan PTN, Salah Satunya Bahas Izin Tambang

Mendikti Brian Bertemu Rektor dan Pimpinan PTN, Salah Satunya Bahas Izin Tambang

Edu
Bertemu Para Rektor, Mendikti Brian Yuliarto Bahas Efisiensi dan Tambang

Bertemu Para Rektor, Mendikti Brian Yuliarto Bahas Efisiensi dan Tambang

Edu
Hari Pertama Jadi Menteri Dikti, Brian Yuliarto Langsung Konsolidasi Bareng Rektor PTN Se-Indonesia

Hari Pertama Jadi Menteri Dikti, Brian Yuliarto Langsung Konsolidasi Bareng Rektor PTN Se-Indonesia

Edu
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau