Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/08/2017, 07:11 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

(Partai) yang bisa memimpin dan bisa menggerakkan massa, yang bisa berjuang dan menyuruh berjuang kepada massa, yang perkataannya menjadi wet (hukum) bagi massa dan perintahnya menjadi komando bagi massa,” ujar dia.

Cukuplah, sebut Soekarno, partai berisi orang-orang paling berkesadaran, paling bersemangat, paling berkemauan, paling rajin, dan paling keras hati, untuk menggelorakan rakyat.

(Baca juga: Bung Hatta dan Asal-usul Nama Indonesia)

Meski begitu, lanjut Soekarno, memang tidak akan terjadi semua partai bisa menjadi partai pelopor. “(Partai yang bisa menjadi partai pelopor adalah) partai yang kemauannya cocok dengan kemauan marhaen. Partai yang segala-galanya cocok dengan kemauan natur, partai yang paling memikul natur dan terpikul natur,” ujar dia.

Kata “natur” memang lumayan jarang terdengar sekarang. Merujuk Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata tersebut berarti “alam semesta”.

Soekarno menambahkan, partai seperti itu tak mungkin berisi orang-orang dengan pemikiran borjuis, kalangan ningrat saja, atau sebaliknya orang-orang yang hanya “amuk-amukan”.

... Tapi (yang ideal adalah) partai marhaen yang radikal yang tahu saat menjatuhkan pukulan-pukulannya ... yang dus tidak lembek tetapi juga tidak amuk-amukan saja, melainkan konsekuen-radikal yang berdisiplin, partai yang demikian itulah yang bisa menjadi partai pelopor.”

Menurut Soekarno, rakyat sendiri yang akan menjatuhkan hukuman kepada partai-partai yang tak memenuhi kriteria ideal yang dia sebutkan itu. Partai-partai seperti itu akan surut ke belakang atau—menurut istilah Soekarno—paling mujur jadi “partai sersan”. “Atau akan disapu olehnya sama sekali, lenyap dari muka bumi,” imbuh dia.

Tulisan Soekarno ini sekarang bisa ditemukan sebagai bagian dari bab “Menuju Indonesia Merdeka” dalam buku “Di Bawah Bendera Revolusi”. Di dalamnya, Soekarno bicara soal partai ideal yang dibutuhkan rakyat, berikut syarat yang diperlukan. Soekarno menyebutnya sebagai “partai pelopor”.

Apakah harapan Soekarno soal partai ideal ini berjawab dan masih relevan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com