Jejak Kerajaan Tanjung Puri, Ketenangan, dan Energi Perjuangan...

Kompas.com - 22/08/2017, 23:11 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis


TABALONG, KOMPAS.com
– Konon, Suku Banjar di Kalimantan Selatan bermula dari bauran pendatang Melayu dan warga Dayak. Sebuah kerajaan lama mempertemukan dua budaya tersebut dan menghadirkan satu peradaban baru.

“Mereka mendirikan permukiman baru di tepi Sungai Tabalong yang setelah berkembang menjadi Kerajaan Tanjung Puri,” tutur Koordinator Nasional Nusantara Mengaji, Jazilul Fawaid, lewat siaran pers-nya, Selasa (22/8/2017).
Dari riwayat yang dia dengar, Jazilul menyebut migrasi orang-orang Melayu itu terjadi pada sekitar abad ke-4 Masehi, yaitu dari wilayah Kerajaan Sriwijaya di Sumatera.

Jazilul menuturkan sejarah lawas tersebut untuk menghidupkan lagi semangat nilai-nilai luhur untuk diterapkan menghadapi tantangan masa kini.

Riwayat itu pun menjadi dasar pemilihan lokasi untuk menggelar kegiatan khataman massal yang sebelumnya juga sudah berlangsung di kota-kota lain di Nusantara.

Menurut Jazilul, rangkaian kegiatan khataman massal di berbagai kota yang terus digelar gerakannya tersebut juga bertujuan menghadirkan ketenangan dalam hidup para peserta.

“Sekarang, banyak masyarakat yang hanya sibuk mengejar kesenangan dan melupakan ketenangan. Padahal, ketenangan itu merupakan kunci dari sebuah kesuksesan. Tanpa ketenangan, orang cenderung panik dan tak memakai pertimbangan yang matang,” tutur dia.

Inisiator Gerakan Nasional Nusantara Mengaji, A Muhaimin Iskandar, berbicara di sela acara khataman massal di Tabalong, Kalimantan Selatan, Selasa (22/8/2017).Dok Gerakan Nasional Nusantara Mengaji Inisiator Gerakan Nasional Nusantara Mengaji, A Muhaimin Iskandar, berbicara di sela acara khataman massal di Tabalong, Kalimantan Selatan, Selasa (22/8/2017).

Menghidupkan lagi bacaan Al Quran dalam kehidupan sehari-hari, lanjut Jazilul, diharapkan dapat menjadi salah satu cara menghadirkan ketenangan tersebut.

“Karena dalam Al Quran itu banyak sekali mengandung keutamaan yang dapat menenangkan dan menentramkan hati atau jiwa seseorang,” ujar dia.

Syaratnya, membaca Al Quran harus dilakukan dengan sungguh-sungguh untuk mendapatkan ketenangan dimaksud. Di Tabalong, Kalimantan Selatan, khataman pada Selasa tersebut digelar di Masjid Al-Abrar Islamic Center.

Inisiator Gerakan Nusantara Mengaji, A Muhaimin Iskandar, mengingatkan, cita-cita bangsa harus bersama-sama diwujudkan.

"Cita-cita kita adalah menjadi bangsa yang baik, maju, diberkahi, baldatun tayyibatun wa rabbun ghafur," sebut Muhaimin dalam acara tersebut.  

Muhaimin menambahkan, Al Quran seharusnya tidak hanya menjadi referensi dan panduan hidup tetapi juga dapat menjadi energi perjuangan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Skincare Overclaim, Dekan Unpad: Harus Aman dan Sesuai Klaim Khasiatnya

Soal Skincare Overclaim, Dekan Unpad: Harus Aman dan Sesuai Klaim Khasiatnya

Edu
Bagaimana Nasib KIP Kuliah di Era Pemerintahan Presiden Prabowo?

Bagaimana Nasib KIP Kuliah di Era Pemerintahan Presiden Prabowo?

Edu
Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Kemenkes Akan Kolaborasi dengan LPDP

Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Kemenkes Akan Kolaborasi dengan LPDP

Edu
Kemendikdasmen, Kemendikti Saintek, Kemenbud Akan Minta Tambahan Anggaran ke DPR

Kemendikdasmen, Kemendikti Saintek, Kemenbud Akan Minta Tambahan Anggaran ke DPR

Edu
Kemendikbud Ristek Dipecah Jadi 3 Kementerian, Bagaimana Pembagian Anggarannya Kini?

Kemendikbud Ristek Dipecah Jadi 3 Kementerian, Bagaimana Pembagian Anggarannya Kini?

Edu
Anggota Komisi X Usulkan Gerakan Membaca 15-30 Menit Sebelum KBM

Anggota Komisi X Usulkan Gerakan Membaca 15-30 Menit Sebelum KBM

Edu
Mendikdasmen, Mendikti, dan Menbud Rapat Tertutup dengan DPR, Bahas Soal Anggaran

Mendikdasmen, Mendikti, dan Menbud Rapat Tertutup dengan DPR, Bahas Soal Anggaran

Edu
Hasil SKD CPNS 2024 Belum Muncul di Web SSCASN? Ini Solusinya

Hasil SKD CPNS 2024 Belum Muncul di Web SSCASN? Ini Solusinya

Edu
134 Lulusan PIP Semarang Jadi Bagian Pelantikan Terpadu 2024 Sekolah Kedinasan Kemenhub

134 Lulusan PIP Semarang Jadi Bagian Pelantikan Terpadu 2024 Sekolah Kedinasan Kemenhub

Edu
Kisah Tala, Siswa SLBN Cicendo yang 2 Karyanya dapat Sertifikat HAKI

Kisah Tala, Siswa SLBN Cicendo yang 2 Karyanya dapat Sertifikat HAKI

Edu
Soal Penangguhan Gelar Doktor Bahlil Lahadalia, Ini Kata Mendikti Saintek

Soal Penangguhan Gelar Doktor Bahlil Lahadalia, Ini Kata Mendikti Saintek

Edu
Pameran Peringatan 100 Tahun AA Navis Dibuka, Ajak Anak Muda Apresiasi Karya Sastra

Pameran Peringatan 100 Tahun AA Navis Dibuka, Ajak Anak Muda Apresiasi Karya Sastra

Edu
Sekolah Cendikia Harapan Gelar Layanan Komunitas di Perkemahan Danau Buyan Bali

Sekolah Cendikia Harapan Gelar Layanan Komunitas di Perkemahan Danau Buyan Bali

Edu
Simposium Internasional Ukrida Sorot Persoalan Bioetika dan Kecerdasan Buatan

Simposium Internasional Ukrida Sorot Persoalan Bioetika dan Kecerdasan Buatan

Edu
Rahasia Bahagia Biksu Haemin Sunim Setelah 20 Tahun Pencarian

Rahasia Bahagia Biksu Haemin Sunim Setelah 20 Tahun Pencarian

Edu
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau