KILAS

Guru Mesti "Update" Informasi dan IPTEK

Kompas.com - 24/11/2017, 15:30 WIB
Kurniasih Budi

Penulis


KOMPAS.com - Pemerintah mendorong guru untuk mampu menguasai teknologi serta mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal itu untuk mengimbangi cepatnya perubahan sosial dan perkembangan teknologi.

"Dunia berubah sangat cepat sehingga ada banyak tantangan baru," kata Direktur Pembinaan Guru Pendididikan Dasar Anas M. Adam saat membuka Seminar Nasional Guru 2017 terkait peringatan Hari Guru Nasional di Hotel Ambara, Kamis (23/11/2017) malam.

Guru dituntut untuk membekali anak didik dengan pengetahuan dan pendidikan yang mampu menjawab persoalan-persoalan di masa depan. Oleh karena itu, anak didik tak lagi sekedar mampu menghapal pelajaran. Lebih dari itu, siswa mesti diajarkan untuk menghayati dan menginternalisasi materi yang mereka pelajari.

"Dengan begitu, apa yang mereka pelajari kemudian dapat menjadi bekal untuk menghadapi masa depan," ujarnya.

Baca: Pendidikan Karakter dan Keteladanan Guru Jadi Tema Utama Hari Guru


Perkembangan jaman, kata dia, hanya bisa diikuti dengan banyak membaca. Selama ini, sekalangan guru hanya mau mengakses informasi atau berita yang sensasional atau bahkan yang berisi hujatan.

Ia mengimbau guru-guru mau menyediakan waktu untuk membaca informasi atau berita perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Para pengampu diminta untuk tidak berhenti mengembangkan diri.

"Ini yang sangat penting. Kalau tidak, mereka akan tertinggal dari anak didik," katanya.

Demi mendukung percepatan penguasaan teknologi guru, pemerintah mengkampanyekan agar guru melek literasi, antara lain literasi bahasa, numerik, digital, budaya, dan finansial.

Seorang guru mencoba teknologi visual reality yang memaparkan materi pembelajaran pada pameran Hari Guru Nasional 2017 di kantor Kemdikbud. Penggunaan teknologi dalam dunia pendidikan mesti terus ditingkatkan untuk mewujudkan generasi emas pada 2045. KOMPAS.com/ KURNIASIH BUDI Seorang guru mencoba teknologi visual reality yang memaparkan materi pembelajaran pada pameran Hari Guru Nasional 2017 di kantor Kemdikbud. Penggunaan teknologi dalam dunia pendidikan mesti terus ditingkatkan untuk mewujudkan generasi emas pada 2045.

Ia mengakui baru sekira 25 persen guru yang menguasai teknologi. Sebagian besar guru di perdesaan masih terbatas untuk bisa menguasai teknologi karena keterbatasan infrastruktur. "Keterbatasan akses teknologi di perdesaan juga menjadi hambatan," ungkapnya.

Tuntutan penguasaan teknologi tak serta merta mengharuskan guru mengajar bermodal teknologi tinggi.

Pendekatan-pendekatan sederhana yang disesuaikan dengan lingkungan sosial dan budaya setempat mesti digunakan agar materi ajar dapat dipahami siswa. Kreativitas guru dibutuhkan untuk bisa menyampaikan materi ajar.

"Tidak perlu juga di setiap tempat harus mengajar dengan teknologi canggih. Tidak selalu harus memaparkan materi pelajaran dengan teknologi tinggi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau