BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Frisian Flag

Bangsa Kuat Dimulai dari Keluarga Kuat!

Kompas.com - 30/11/2017, 20:53 WIB
Auzi Amazia Domasti

Penulis

KOMPAS.com - Pernah Anda bertanya-tanya, siapa yang membentuk diri Anda saat ini? Salah satu jawabannya ada di lingkungan terkecil dekat Anda, yaitu keluarga.

Perlu disadari, kebiasaan-kebiasaan yang ditanamkan dalam keluarga akan membentuk karakter anak. Nantinya, karakter tersebut dapat berpengaruh ke lingkungan luar yang lebih luas lagi.

Pesan-pesan itu pula yang disampaikan oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani pada peringatan Hari Keluarga Nasional di Lampung. Ia menekankan bahwa orangtua mesti menjadi panutan dalam hidup yang sehat secara jasmani dan rohani.

"Keluarga yang sehat mampu berpengaruh positif pada lingkungan sekitarnya dan tentu saja akan bermanfaat bagi orang banyak," ujarnya, Sabtu (15/7/2017).

Karenanya, dalam keluarga, orangtua berperan penting dalam menanamkan kebiasaan-kebiasaan baik pada anak sejak dini.

Seorang ayah bernama Teddy Wahyu, misalnya, terus berpesan kepada kedua anaknya untuk menggunakan “tiga kata bijak.”

Ilustrasi keluarga sedang meminum susuMakidotvn Ilustrasi keluarga sedang meminum susu
Pertama, kata “tolong” ketika butuh bantuan. Lalu, mengucapkan “maaf” saat melakukan kesalahan, dan mengatakan “terima kasih” saat sudah dibantu.

Baik anak maupun orangtua harus membiasakan tiga kata ini kepada siapa pun. “Istri saya pernah diingatkan sama anak karena lupa pakai kata 'tolong' saat butuh bantuan bibi (asisten rumah tangga),” ujar Teddy.

Ia menuturkan bahwa kebiasaan tersebut penting supaya anak-anaknya tetap mendapat respek dari orang lain, di mana pun dan kapan pun.

Keluarga tangguh

Kemudian, individu berkarakter kuat terbentuk melalui keluarga yang tangguh. Untuk itu, ada beberapa faktor yang memengaruhi kekuatan dan ketahanan sebuah keluarga.

Keharmonisan keluarga adalah yang utama. Supaya menjaga keharmonisan tersebut, hubungan orangtua yang harmonis menjadi hal yang fundamental.

Seperti juga dijelaskan Direktur Bina Balita dan Anak, Evi Ratnawati, rutinnya interaksi langsung dan berbagai aktivitas dalam keluarga bisa membuat hubungan dalam sebuah keluarga menjadi kuat.

"Keluarga yang berketahanan hanya bisa dicapai bila keluarga berkumpul, berinteraksi, berdaya, serta peduli dan berbagi," ujar Evi dikutip dari Tribunlampung, Kamis (13/7/2017).

Keharmonisan keluarga ini juga dipengaruhi oleh nilai-nilai kearifan yang dipegang sebuah keluarga.

Pada akhirnya, ketangguhan keluarga juga berpengaruh penting dalam membentuk sebuah bangsa. Lebih lengkapnya, simak Visual Interaktif Premium (VIP) "Keluarga Kuat, Indonesia Hebat" di kanal Visual Interaktif Kompas (VIK) Kompas.com.

Baca tentang

komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com