KOMPAS.com - Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) ternyata tidak sepenuhnya menggunakan sistem online. Lalu bagaimana proses UNBK akan dilaksanakan?
Pelaksanaan UNBK SMP pekan depan, 23-26 April 2018, akan memadukan antara sistem online dan offline.
Satu atau dua hari sebelum pelaksanaan, pihak panitia UNBK akan melakukan sinkronisasi antara server sekolah dengan server pusat. Tujuannya, agar panitia UNBK di sekolah dapat mengunduh soal-soal UN dari server pusat ke server sekolah.
Pada saat mengunduh soal ujian inilah proses online berjalan. Untuk menjamin keamanan, soal ujian yang telah diunduh tidak serta merta dapat langsung dibuka.
Soal UN baru dapat dibuka pada saat hari pelaksanaan UNBK. Siswa dapat membuka soal setelah mengisi user name, sandi dan token. Dari laman resmi Kemendikbud diperoleh informasi, panitia UNBK di sekolah akan menerima token sepuluh menit sebelum ujian berlangsung dalam bentuk SMS blast yang dikirimkan panitia UNBK pusat melalui sistem.
Pada saat ujian berlangsung, siswa mengerjakan soal tanpa membutuhkan koneksi internet. Komputer siswa akan dilayani dengan menggunakan server lokal sekolah. Dengan demikian siswa tidak perlu khawatir jika listrik mati jawaban yang sudah diisi siswa tetap tersimpan di server lokal sekolah.
Pada saat pengiriman hasil jawaban siswa, koneksi internet kembali digunakan untuk mengunggah jawaban ke server pusat.
Untuk tahun ini, 18.207 SMP dan 10.413 MTs akan melaksanakan UNBK. Angka ini jauh meningkat dibanding tahun 2017 dimana 11.096 SMP dan MTs yang melaksanakan UNBK.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.