KOMPAS.com - Institut Teknologi Bandung mengajukan persyaratan bebas buta warna total maupun parsial untuk beberapa fakultas atau program studi baik dari rumpun Sains dan Teknologi (Saintek) maupun rumpun Sosial dan Humaniora (Soshum).
Dari laman resmi website ITB beberapa program studi yang memberikan syarat mutlak bebas buta warna adalah sebagai berikut:
Kelompok Saintek
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) untuk prodi Teknik Kimia, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB) untuk Teknik Geologi, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL) untuk prodi Teknik Lingkungan dan prodi Rekayasa Infrasuktur Lingkungan serta Fakultas Teknik Industri untuk prodi Teknik Kimia.
Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH), Sekolah Farmasi (SF), Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB) dan Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM) adalah juga sekolah atau fakultas ITB yang mengajukan syarat tidak buta warna bagi peserta SBMPTN.
Kelompok Soshum
Tidak hanya rumpun terkait Saintek, rumpun Soshum pun mensyaratkan hal yang sama. Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) yang terdiri dari prodi Seni Rupa, Kria, Desain Interior, Desain Komunikasi Visual dan Desain Produk.
Khusus bagi peminat FSRD, diharuskan untuk mengikuti Ujian Keterampilan yang dilaksanakan setelah pelaksanaan ujian tertulis. Peserta Ujian Keterampilan dapat mengikuti ujian di PTN yang memiliki program studi yang mempersyaratkan Ujian Keterampilan atau PTN terdekat dari tempat pendaftaran peserta yang memiliki program studi yang mempersyaratkan Ujian Keterampilan sesuai dengan pilihan peserta.
Yang dimaksud dengan buta warna parsial adalah seseorang yang tidak dapat melihat beberapa warna, misalnya buta warna parsial merah - hijau, tidak dapat melihat warna merah dan hijau, atau buta warna biru- kuning yang tidak dapat melihat warna biru dan kuning.
Sedangkan buta warna total adalah mereka yang tidak dapat melihat warna, sehingga dunia hanya berwarna hitam dan putih atau monokromasi.
Buta warna baik parsial maupun total dapat disebabkan karena beberapa faktor; mulai dari faktor keturunan akibat kerusakan gen yang membentuk fotopigmen hingga akibat kerusakan kimia ataupun fisik pada mata, saraf penglihatan atau bagian otak yang memproses informasi warna.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.