Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Panduan Orangtua Membahas Terorisme kepada Anak

Kompas.com - 14/05/2018, 17:24 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Selain himbauan kepada pihak sekolah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui akun instragram resminya juga mengajak orangtua untuk berperan aktif dalam melawan bahaya terorisme

Dikutip dari @ kemdikbud.ri, orangtua dapat berdiskusi kepada anak untuk melakukan beberapa hal berikut:

1. Hindari paparan terhadap televisi dan media sosial terutama yang menampilkan gambar dan adegan mengerikan bagi kebanyakan anak, terutama anak di bawah usia 12 tahun.

2. Identifikasi rasa takut anak yang mungkin berlebihan. Pahami bahwa tiap anak memiliki karakter unik. Jelaskan bahaya terorisme sangat jarang namun kewaspadaan tetap diperlukan.

3. Cari tahu apa yang mereka pahami. Bahas secara singkat apa yang sedang terjadi meliputi fakta-fakta yang telah terverifikasi. Ajak anak untuk tidak langsung percaya pada rumor, isu, dan spekulasi.

Baca juga: 7 Hal yang Dapat Dilakukan Sekolah Hadapi Bahaya Terorisme

4. Beri kesempatan siswa untuk mengungkapkan perasaannya tentang tragedi/kejahatan yang terjadi. Nyatakan dengan jelas rasa duka kita terhadap para korban dan keluarganya. Bila ada rasa amarah, arahkan rasa kemarahan pada sasaran yang tepat yaitu pada pelaku kejahatan, bukan pada identitas golongan tertentu yang didasari pada prasangka.

5. Jalani kehidupan keluarga bersama secara normal untuk memberikan rasa nyaman serta tidak tunduk pada tujuan terorisme mengganggu kehidupan kita. Kebersamaan dan komunikasi rutin penting untuk mendukung anak.

6. Ajak anak berdiskusi dan mengapresiasi kerja para polisi, TNI, petugas kesehatan yang telah melindungi, melayani dan membantu kita di masa tragedi. Diskusikanlah lebih banyak tentang sisi kesiapan dan keberanian mereka daripada sisi kejahatan pelaku teror.

Selain tentang peran sekolah melawan kejahatan terorisme melalui info grafis, Kemendikbud juga menyampaikan turut berduka cita atas kejadian meledaknya bom di gereja di Surabaya.

Kemendikbud juga  mengimbau kepada dunia pendidikan untuk memperhatikan hal-hal berikut: 

Baca juga: Mereka Tidak Ingin Menyerah...

1. Agar tidak membagikan foto-foto atau video kerusakan dan korban. Foto dan video yang mengerikan adalah salah satu wujud teror dan provokasi. Menyebarkan foto dan video seperti itu merupakan tujuan dari teroris. Kita tidak mau menjadi alat dari tujuan teroris.

2. Tidak membagikan informasi/kabar yang tidak jelas sumbernya. Bisa jadi yang kita sebar adalah hoaks dan merupakan strategi memperbesar dampak teror melalui media sosial. 

3. Tetap buka mata dan telinga, jaga kejernihan pikir; bersatu dalam doa dan solidaritas. 

Indonesia, bersatu melawan terorisme!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com