Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UGM Mewisuda 1.354 Lulusan

Kompas.com - 24/05/2018, 20:06 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) mewisuda 1.354 lulusan program sarjana dan diploma di Grha Sabha Pramana, Yogyakarta pada Rabu, 23 Mei 2018.

Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono mengatakan, “Dunia kerja yang akan dihadapi saat ini jauh berbeda dengan adanya perkembangan revolusi industri 4.0. Jenis pekerjaan sudah berubah, bisa hilang dan muncul jenis pekerjaan baru yang belum terbayangkan sebelumnya sehingga diperlukan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan.”

Menurut Rektor, pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki para wisudawan selama belajar di kampus menjadi bekal dalam menghadapi perubahan tersebut dengan tetap menumbuhkan semangat untuk terus berinovasi dan menjadi pembelajar sepanjang hayat. 

“Jadilah pembelajar yang tangguh di tengah era perubahan yang pesat,” katanya seperti dikutip dari laman resmi website UGM.

Rektor juga berpesan agar para wisudawan di mana pun berkarya untuk selalu mengutamakan kepentingan masyarakat. “Kami ingin menitipkan sebuah pesan, di mana pun Anda bekerja, tetapkan  bekerja untuk kepentingan orang banyak,” katanya.

Baca juga: UGM Buka 2.130 Kursi Jalur Mandiri, Simak-Informasi Pentingnya

Lulusan UGM tahun 2018 terdiri dari 1.105 orang sarjana, 249 diploma, termasuk di antaranya 36 orang lulusan diploma IV. 

Masa studi  tersingkat diraih Romi Hisyam Muhammad dari Prodi Manajemen dan Kebijakan Publik, Fisipol, yang lulus dalam waktu  3 tahun 5 bulan 5 hari. 

Lulusan termuda untuk program sarjana diraih oleh Felix Giovanni Virgo dari Prodi Ilmu Komputer, MIPA, yang lulus pada usia 19 tahun 5 bulan 22 hari. 

Wisudawan dengan IPK tertinggi diraih oleh Danny Agus Pramana Wahyudi dari Prodi Kedokteran, FKKMK, yang lulus dengan IPK 4,00.

Salah satu wakil wisudawan, Fadella Nur Almira dari Prodi Ilmu dan Industri Peternakan, Fakultas Peternakan, mengatakan upacara penyematan toga wisuda sebagai tanda kelulusan bukanlah akhir dari perjuangan untuk menggapai cita-cita. 

“Hari ini bukan akhir mimpi kita, tapi gerbang menuju masa depan yang sesungguhnya. Masa depan ketika kita bukan sebagai penonton, namun menjadi pemain dan penentu untuk hadir menjawab persoalan negeri,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com