KOMPAS.com - Pendidikan global dan karakter menjadi dua kata kunci yang menjadi pondasi dasar pendidikan di Global Sevilla School.
Pendidikan global dan berkarakter telah dimulai dalam program pendidikan anak usia pra sekolah atau rentang usia 3-6 tahun yang dianggap sebagai 'golden age' atau 'usia emas' pertumbuhan anak.
"Dari sisi global, kami mengadopsi kurikulum internasional International Early Years Curriculum (IEYC) yang merupakan pendidikan dengan sistem tematik disesuaikan dengan usia dan perkembangan anak usia dini," jelas Robertus Budi Setiono S.Pd MM, Direktur Global Sevilla School.
Dalam unit pembelajaran IEYC seluruh aspek dalam diri anak dikembangkan penuh secara holistik untuk meningkatkan keterampilan akademik dan kepribadian sehingga anak tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri.
Selain secara akademis, pembentukan karakter juga menjadi fokus utama dalam pendidikan anak pra sekolah untuk memelihara dan menumbuhkan nilai-nilai dan sikap penting seperti moralitas, sikap hormat, saling perhatian, kerjasama, ketahanan, moralitas, komunikasi, perhatian, kerja sama, rasa hormat dan kemampuan beradaptasi.
Beberapa hal menjadi fokus pengembangan di program pendidikan anak usia dini di Global Sevilla School diantaranya: pengembangan pribadi, sosial dan emosional, kemampuan komunikasi, bahasa dan literasi, kemampuan fisik dan kreatifitas, pemahamanan, kemampuan memecahkan masalah, angka dan logika.
Global Sevilla School, baik unit di Puri Indah maupun Pulomas, Jakarta, memiliki beberapa program untuk pendidikan anak usia dini: Toddler (usia 1,5 - 2,5 tahun), Nursery (2,5 - 3,5 tahun), KG 1 (3-4 tahun), KG2 (4-5 tahun) dan KG3 (5-6 tahun).
Mengikuti perkembangan global, pengembangan bahasa internasional juga menjadi titik perhatian sekolah. Bahasa Inggris menjadi bahasa pengantar sehari-hari di sekolah ditambah dengan bahasa Mandarin yang disesuaikan dengan jenjang pendidikan.
Baca juga: Mencari Terobosan Pembelajaran Inovatif
"Ki Hadjar Dewantara memiliki konsep yang baik yakni memberikan pendidikan sesuai umur dan karakteristik. Preschool atau pendidikan pra sekolah harus banyak bermain dibanding akademik," tambah Robertus.
Menurutnya, pendidikan Taman Siswa sangat baik untuk diaplikasikan. Bahkan Bapak Muhadjir, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pernah menyampaikan bahwa untuk pendidikan anak usia dini (PAUD) anak-anak harus banyak main daripada keilmuan, tambahnya.
"Saya pernah bertemu dengan pendidik dari Finlandia. Finlandia yang saat ini dianggap sebagai barometer pendidik terbaik dunia mengatakan bahwa mereka pun belajar dari konsep Ki Hadjar Dewantara," jelasnya.
Nah namun kondisi yang terjadi di dunia pendidikan Indonesia justru sebaliknya. TK Indonesia justru saling berlomba-lomba agar anak-anak maju secara akademik bisa membaca, menulis dan berhitung atau "calistung".
Inilah yang menurut Robertus menjadi salah satu persoalan pendidikan anak usia dini di Indonesia: satu sisi mengharapkan anak usia dini banyak bermain namun di sisi lain pendidikan dasar menuntut peserta didik sudah bisa "calistung". Tidak sinkron, tegasnya.
"Di Global Sevilla, kami tetap mengembangkan kemampuan membaca, menulis dan berhitung dengan metode yang fun atau menyenangkan," kata Robertus.
Anak diajak bermain sambil belajar. Penekanan lebih kepada bermain sehingga anak diajak untuk senang belajar lebih dulu. Dengan demikian nantinya saat anak sudah di tingkat sekolah dasar, belajar menjadi hal yang menyenangkan.
Pembelajaran membaca, menulis dan berhitung bisa disampaikan melalui cerita, olah gerak, motorik, psikomotorik dan afektif, jelasnya.
Tidak kalah penting disertai dengan pendidikan karakter.
"Yang paling utama adalah anak memiliki karakter yang saleh. Kemanapun mereka pergi, mereka akan memiliki karakter giving (sikap murah hati), compassion (kepedulian sosial dan kasih) dan self control (mengendalikan diri)," ujarnya.
Program Pendidikan Karakter ini diwujudkan dalam bentuk kegiatan "mindfulness". Itu sebabnya sekolah ini dikenal sebagai Global Sevilla School "'Mindfulness based School', jelas Robertus.
"Mindfulness sendiri merupakan kegiatan untuk meningkatkan kesadaran atas kekinian anak-anak atau to feel and be at the present moment," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.