Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingat MULO dan HBS? Ini Beberapa Sekolah Umum pada Masa Hindia Belanda

Kompas.com - 06/07/2018, 15:22 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

\KOMPAS.com - Perjalanan dan kisah dunia pendidikan di Indonesia menyimpan banyak cerita.

Salah satunya, pendidikan pada masa Hindia Belanda. Sekolah apa saja yang ada di masa itu?

Setelah Ratu Wilhelmina mendukung politik etis di Hindia Belanda, beberapa konsep politik etis mulai diterapkan. Salah satunya mengenai pendidikan.

Langkah awal yang dilakukan oleh pihak kolonial adalah dengan mendirikan sekolah, dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi.

Namun ada perbedaan soal durasi pendidikan untuk masing-masing sekolah.

Inilah beberapa sekolah umum yang ada pada masa Hindia Belanda:

1. Eurospeesch Lagere School (ELS)

Europeesch Lagere School (ELS) merupakan sekolah dasar pada masa kolonial Hindia Belanda. Sekolah ini diperuntukkan bagi keturunan Belanda, Eropa, maupun rakyat Indonesia dari golongan terpandang.

ELS menerapkan lama studi sekitar 7 tahun dengan materi pembelajaran menggunakan bahasa Belanda. ELS pertama kali didirika pada tahun 1817 hanya untuk warga Belanda. Semenjak Politik Etis dicetuskan, pada tahun 1903, ELS juga diberikan untuk rakyat Indonesia.

Setelah adanya HIS dan HCS, akhirnya ELS hanya diperuntukan untuk orang keturunan Belanda.

2. Hollandsch Inlandsche School (HIS)

Hampir sama dengan ELS, HIS merupakan sekolah yang mempunyai jenjang sama dengan sekolah dasar.

Pertama kali didirikan pada 1914, sekolah ini memiliki masa studi 7 tahun.

Sekolah ini diperuntukkan bagi rakyat Indonesia keturunan bangsawan dan keturunan tokoh terkemuka.

Pengantar bahasa yang digunakan adalah Bahasa Belanda.

3. Hollandsch Chineesche School (HCS)

Sekolah ini pertama kali didirikan pada 1908. Sekolah ini didirikan oleh kolonial untuk anak keturunan Tionghoa yang berada di Hindia Belanda.

Masa studi 7 tahun dengan pengantar bahasa Belanda. Sekolah ini bertaraf sama dengan sekolah dasar masa kini.

4. Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO)

Sekolah ini setara dengan sekolah menengah pertama. Bahasa Belanda merupakan pengantar yang digunakan dalam MULO.

Jenjang studi sekolah di MULO terbagi menjadi dua bagian. Tiga tahun untuk lulusan ELS, dan empat tahun selain lulusan ELS karena ada masa persiapan 1 tahun.

5. Algemeene Middelbare School (AMS)

AMS merupakan sekolah pendidikan menengah umum pada masa Hindia Belanda. Tingkatannya di atas MULO dengan masa studi tiga tahun.

Bahasa pengantar yang digunakan menggunakan bahasa Belanda.

6. Hoogere Burgerschool (HBS)

HBS merupakan lanjutan tingkat pertama untuk orang Belanda, Eropa, Tionghoa, dan rakyat Indonesia yang terpandang.

Masa studinya adalah 5 tahun dan menggunakan bahasa Belanda dalam proses belajar mengajar.

Melalui pendidikan HBS selama 5 tahun setelah HIS atau ELS, akan lebih pendek menempuh pendidikan dasar dan menengah daripada melalui MULO dan AMS. Biasanya, anak yang masuk HBS adalah dengan intelektual yang tinggi.

7. Schakel School

Schakel School merupakan sekolah rakyat yang berada di daerah dengan masa studi 5 tahun.

Lulusan dari sekolah ini disamakan dengan lulusan HIS. Bahasa pengantar yang digunakan adalah bahasa Belanda.

Biasanya, Schakel School merupakan lanjutan dari sekolah rakyat yang berada di desa dengan masa studi 2-3 tahun.

8. School Tot Opleiding Van Inlansche Artsen (STOVIA)

STOVIA merupakan sekolah pendidikan dokter pada masa Hindia Belanda, yang diperuntukkan untuk membentuk dokter dari kalangan pribumi.

Sekolah ini merupakan lanjutan dari MULO dengan masa studi sekitar 7 tahun. Akhirnya, sekolah ini mengalami perkembangan hingga saat ini menjadi Fakultas kedokteran Universitas Indonesia.

Kompas TV Sejumlah sekolah negeri di Tanah Air sedang disibukkan pendaftaran penerimaan siswa baru
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com