KOMPAS.com - Satu lagi berita membanggakan untuk Indonesia. Tim Olimpiade Matematika Indonesia meraih prestasi membanggakan meraih 1 medali emas dan 5 perak dalam kompetisi Matematika pelajar tingkat dunia, International Mathematical Olympiad (IMO) ke-59 di Cluj-Napoca, Rumania, 4 – 14 Juli 2018.
Raihan total 6 medali ini menghantarkan Indonesia masuk peringkat 10 dunia dari 106 negara yang berkompetisi.
1. Kalahkan Inggris dan Jepang
Hasil ini melampaui pencapaian negara-negara kuat, seperti Australia (peringkat 11), Inggris (peringkat 12), Jepang (peringkat 13), Kanada (peringkat 16), dan Italia (peringkat 17).
Medali emas diraih oleh Gian Cordana Sanjaya, SMAK Petra 1 Surabaya, dengan total skor 31.
Bukan sekedar emas, Indonesia juga panen’ perak dipersembahkan oleh Alfian Edgar Tjandra (SMA Kharisma Bangsa), Kinantan Arya Bagaspati (SMA Taruna Nusantara), Farras Mohammad Hibban Faddila (SMAK Kharisma Bangsa), Valentino Dante (SMAK 2 Petra Surabaya), dan Otto Alexander Sutianto (SMAK Penabur Gading Serpong).
Alfian, Kinantan, dan Farras masing-masing meraih skor 29, Valentino 28, dan Otto raih total skor 25.
2. Pencapaian terbaik Indonesia
Hasil 10 besar diraih pelajar Indonesia ini merupakan capaian prestasi terbaik yang pernah diraih Indonesia di ajang IMO.
Ini adalah emas kedua, setelah sebelumnya, pada tahun 2013, saat IMO ke-54 di Kolombia, Indonesia membukukan catatan emas pertama dan masuk di peringkat 19 dunia.
Baca juga: Tim Indonesia Raih 1 Emas dan 5 Perak di Olimpiade Matematika Internasional
Menurut data dari situs resmi IMO, https://www.imo-official.org/results_country.aspx, sepanjang 30 tahun keikutertaannya Indonesia telah berhasil mengumpulkan total 2 medali emas, 22 perak, 44 perunggu, dan 30 Honorable Mention.
3. Butuh kecepatan berpikir dan kreatifitas
Koordinator tim IMO Indonesia Dr. Aleams Barra menyampaikan, pada ajang olimpiade ini siswa diminta untuk mengerjakan 6 soal, masing-masing 3 soal per hari, yang harus dikerjakan dalam waktu 4,5 jam.
Soal-soal yang diberikan merupakan soal-soal orisinal dengan tipe soal belum pernah dikerjakan oleh siswa sebelumnya.
Untuk dapat mengerjakannya dituntut kecepatan berpikir, ketenangan mental dan kreatifitas tinggi.
“Keberhasilan tim tahun ini terutama adalah atas karunia Tuhan YME. Begitu pula kerja keras siswa untuk mempersiapkan diri serta dukungan dari orang tua dan para pembina Tim Olimpiade Matematika Indonesia. Sukses ini juga tidak terlepas dari dukungan dan doa dari seluruh lapisan masyarakat Indonesia,” jelas Aleams.
4. Dijadwalkan tiba hari ini
Tim Olimpiade Matematika Indonesia didampingi oleh Dr. Aleams Barra (Leader), Dr. Hery Susanto (Deputy Leader), Dr. Fajar Yuliawan, dan Ibu Fonda Ambitasari (Kemdikbud) dijadwalkan tiba di tanah air pada tanggal 15 Juli 2018.
Direktur Pembinaan SMA, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Drs. Purwadi Sutanto, mengatakan bahwa prestasi yang diraih merupakan kemenangan seluruh rakyat Indonesia.
"Semangat dan motivasi untuk menjadi yang terbaik harus kalian tanamkan. Anggap saja mereka (peserta negara lain) sama dengan kita, bahkan kita bisa lebih dari mereka. Pupuk terus mental kalian. Yakinkan Indonesia bisa!" pesan Purwadi saat melepas kontingen IMO Indonesia.
Kasubdit Peserta Didik, Direktorat Pembinaan SMA, Suharlan S.H., M.M. merasa bangga dan mengapresiasi ke-6 siswa terbaik yang mewakili Indonesia di ajang IMO 2018.
“Ini merupakan prestasi tertinggi yang diraih oleh tim Indonesia. Dan, yang lebih hebatnya lagi, Indonesia berada di peringkat 10 dari 106 negara yang berkompetisi. Ini adalah prestasi luar biasa yang pernah kita raih. Terimakasih kepada tim yang telah berjuang untuk mengharumkan bangsa Indonesia di ajang matematika tingkat dunia, yang merupakan salah satu event yang sangat prestisius dan bergengsi,” katanya.
5. Lawan tangguh namun Indonesia berjaya
Gian, siswa SMA Kristen Petra 1, Surabaya, peraih emas, mengatakan lawan yang mereka hadapi cukup tangguh. Namun, sejak keberangkatan dirinya menyatakan yakin bakal meraih emas, setelah tahun lalu di Brazil berhasil menyumbangkan medali perak.
“Amerika, China, Rusia, Jepang, Korea, dan Inggris, termasuk yang kuat" ujar Gian.
Sungguh motivasi dan semangat luar biasa yang diperlihatkan Gian bagi negaranya. Tiga kali mewakili Indonesia di ajang IMO dengan grafik prestasi yang terus meningkat; 2016 (perunggu), 2017 (perak), dan dipuncaki dengan emas di IMO 2018 yang membawa Indonesia masuk dalam 10 besar kekuatan Matematika dunia!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.