KOMPAS.com - Sejak tahun 2016, siswa SMK terpilih telah memperoleh manfaat bantuan ujian internasional TOEIC dan memperoleh Score Report TOEIC yang dapat digunakan sebagai nilai tambah melamar pekerjaan.
Melalui program "SMK English Challenge 2018", peningkatanan daya saing lulusan SMK di dunia kerja global melalui penguasaan bahasa Inggris berserfitikat kembali diadakan. Program ini merupakan kerjasama antara Direktorat Pembinaan SMK Kemendikbud dan International Test Center (ITC), official representative Indonesia untuk TOEIC dan TOEFL.
1. Jumlah partisipasi SMK meningkat
"Kemampuan bahasa Inggris pada TOEIC dibagi ke dalam 6 Level dengan Level 1 – Novice merupakan Level terendah dan Level 6 – General Professional Proficiency sebagai Level tertinggi," jelas Rullyana Business Communication ITC kepada Kompas.com.
Baca juga: Menggedor Daya Saing SMK Jurusan Otomotif
Rekomendasi bagi lulusan SMK adalah mampu mencapai kemampuan berbahasa Inggris minimal Level 3 – Intermediate atau nilai TOEIC minimal 405, tambah Rullyana.
Berdasarkan data pelaksanaan TOEIC tahun 2016 dan 2017, terjadi peningkatan pemerataan dan jangkauan program dari 305 SMK di 19 provinsi pada tahun 2016 menjadi 698 SMK di 29 provinsi pada tahun 2017.
2. Nilai rata-rata TOEIC meningkat
Selain itu peningkatan juga terjadi pada nilai rata-rata yang diperoleh peserta ujian TOEIC di dua tahun tersebut. Tahun 2016 rerata nilai TOIEC SMK Indonesia 343 poin sedangkan tahun 2017 naik menjadi 513.
Salah satu faktor keberhasilan nilai TOEIC di tahun 2017 adalah dilaksanakannya proses persiapan dan seleksi menggunakan VIERA (Vocational Institutional English Readiness Assessment) sebelum pelaksanaan TOEIC.
"Dengan mengikuti program persiapan dan seleksi ini, para siswa menjadi lebih siap dan percaya diri mengikuti tes Bahasa Inggris TOEIC," jelas Rullyana.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.