KOMPAS.com - Bagi anak "zaman now", menonton TV atau main gawai hingga berjam-jam sudah bukan hal aneh untuk dilakukan. Beberapa orangtua bahkan tak ragu membolehkan anak main game atau menonton video di perangkat elektronik sebagai “senjata” agar mereka tetap anteng dan tidak rewel.
Namun banyak studi justru memperlihatkan anak sering menghabiskan waktu di depan layar akan banyak dampak buruk memengaruhi tumbuh kembangnya hingga ia dewasa nanti.
Lalu, berapa lama ideal batas waktu anak menonton TV dan main gadget dalam sehari?
1. Resiko kesehatan fisik dan sosial
Laporan KPI menunjukkan anak Indonesia menempati urutan teratas dalam urusan menonton siaran televisi terlama di antara negara ASEAN. Anak Indonesia rata-rata menonton TV hingga 5-7 jam setiap hari, sementara anak negara ASEAN lain hanya menghabiskan waktu di depan TV sekitar 2-3 jam per hari.
Sebuah penelitian terbitan Archives of Disease in Childhood tahun 2017 melaporkan anak yang terbiasa menonton televisi lebih dari 3 jam sehari berisiko tinggi mengalami diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.
Baca juga: Masalah Sosial pada Anak Keranjingan Gawai
Anak menonton TV hingga lebih dari 3 jam setiap hari juga dilaporkan berisiko mengalami obesitas pada usia 30 tahun, ungkap sebuah studi lain asal Inggris.
Ternyata dampak buruk kebiasaan menonton TV terlalu lama ternyata tidak berhenti sampai kesehatan fisiknya saja. Studi tim peneliti University of Otago di Selandia Baru yang dimuat dalam jurnal Pediatric menyebutkan bahwa terlalu sering menonton TV terkait dengan perkembangan sifat sosiopatik saat anak beranjak dewasa.
2. Resiko kecemasan dan depresi
Sementara itu dirangkum dari berbagai penelitian, analisis para ilmuwan menunjukkan bahwa anak-anak yang memakai gadget untuk berinteraksi di media sosial secara berlebihan tiga kali lipat lebih berisiko mengalami gangguan tidur, termasuk insomnia, yang bisa memicu gangguan kecemasan dan depresi.
Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), orangtua seharusnya sama sekali tidak membolehkan anak-anak mereka menggunakan perangkat elektronik apa pun (konsol game, laptop, tablet elektronik, ponsel) sampai anak menginjak usia 18 bulan.
Ketika usia anak berada di rentang 18-24 bulan, orangtua boleh mulai memperkenalkan mereka pada media digital yang memiliki konten edukatif.
3. Waktu ideal main gadget
Sementara itu, durasi menonton TV dan pemakaian gadget bagi anak berusia 2-5 tahun harus dibatasi maksimal 1 jam per hari. Konten pun hanya sebatas bersifat edukatif. Ketika membolehkan anak menonton TV atau main gadget, orangtua harus terus mendampingi untuk mengawasi.
Untuk anak-anak yang berusia lebih dari 6 tahun, American Academy of Pediatrics menganjurkan durasi menonton TV kurang dari 2 jam setiap hari.
Bagaimana dengan media sosial? Para ahli kesehatan anak dari seluruh dunia sepakat bahwa penggunaan media sosial harus dibatasi hanya 1,5 hingga 2jam sehari untuk anak yang sudah remaja.
Selain mengatur waktu, anak juga perlu belajar tentang etika berinteraksi dan cara berkomunikasi yang baik di dunia maya agar tidak terlibat dalam kasus perundungan digital.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.