Lawan Terorisme, BNPT Berikan Pembekalan Mahasiswa Baru ITS

Kompas.com - 14/08/2018, 23:33 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Dalam acara Pengukuhan Mahasiswa Baru tahun akademik 2018/2019 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya mengundang Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di Grha ITS Surabaya (14/8/2018).

Brigadir Jenderal Polisi Ir Hamli Direktur BNPT menyampaikan kuliah umum bertema Strategi Pencegahan Terorisme di Perguruan Tinggi.

Hamli mengawali penjelasannya dengan menyampaikan, terorisme merupakan permasalahan berskala internasionaldan membawa dampak buruk bagi masyakat.

1. Motif ideologi agama

“Mulai dari kehilangan harta, tempat tinggal, bahkan tidak sedikit yang kehilangan saudara-saudaranya karena telah meninggal akibat terorisme,” ujar Hamli dikutip dari laman resmi ITS.

Lebih lanjut Hamli menyampaikan, berdasarkan riset Indonesian Institute for Society Empowerment (INSEP) tahun 2012 menyebutkan, 45 persen motif aksi teror adalah ideologi agama.

“Banyak dari pelaku aksi teror juga merupakan korban dari pemahaman-pemahaman yang salah yang ditanamkan pada diri mereka, seperti memaknai jalan satu-satunya jihad adalah perang,” paparnya.

Selain itu, narasi radikalisme dan intoleransi yang sangat kuat mengitari masyarakat juga merupakan penyebab utama timbul konflik dalam masyarakat. Narasi-narasi tersebut di antaranya narasi militansi yang menanamkan kebencian terhadap yang lain, narasi keterancaman, narasi teori konspirasi tentang terorisme, narasi umat yang diperlakuan tidak adil, dan narasi intoleransi terkait sentimen keagamaan.

Baca juga: Beri Masukan soal Rumah Tahan Gempa, ITS Terjunkan Tim Teknik Sipil ke Lombok

 

“Narasi-narasi tersebut masih menjadi bagian dari kehidupan sosial masyarakat yang berpotensi mengarah pada terorisme,” ujarnya.

2. Strategi pencegahan terorisme di kampus

Untuk mengantisipasi potensi-potensi ancaman tersebut, BNPT telah menyusun strategi pencegahan radikal teror di perguruan tinggi yang diharapkan dapat diterapkan oleh setiap perguruan tinggi, termasuk di ITS.

Ia juga mengajak kepada seluruh mahasiswa baru ITS berkontribusi dalam pelaksanaan pencegahan radikalisme dan terorisme di Indonesia.

Menurutnya, Perguruan Tinggi merupakan tempat tepat mencerdaskan generasi bangsa agar mewaspadai tentang bahaya ancaman-ancaman terorisme. Menurutnya, pemuda dan mahasiswa rentan terpapar paham radikalisme.

Hal ini dibuktikan, sebagian besar pelaku-pelaku terorisme di Indonesia merupakan seorang pemuda. “Oleh karena itu, ujung tombak paling tepat melawan terorisme adalah pemuda,” imbuhnya.

Di akhir kuliah umum ini, Hamli juga mengundang Yudi Zulfahri, seorang mantan teroris yang pernah menjadi bagian dari pendukung Gerakan Aceh Merdeka (GAM) untuk memberikan testimoni di hadapan para mahasiswa mengenai pengalamannya.

3. Menjauhi pemahaman intoleran

Yudi menceritakan bahwa dirinya dulu merupakan pelajar dan mahasiswa biasa yang juga membenci terorisme. Namun, setelah mengikuti kelompok pengajian tertentu, semakin lama ia tidak sadar jika dirinya telah dihanyutkan oleh pemahaman yang menganggap bahwa ajaran yang diterimanya adalah paling benar dan ajaran lain salah.

Berdasarkan pengalamannya tersebut, ia mengimbau kepada para mahasiswa agar menjauhi pemahaman-pemahaman yang mengarah kepada intoleransi dan merasa paling benar sendiri serta suka memvonis sesat di luar kelompok atau pemahamannya.

Dalam kesempatan tersebut, 4.994 siswa dikukuhkan menjadi mahasiswa baru ITS. Mereka terdiri dari 3.647 program sarjana, 642 program vokasi, dan 705 program pascasarjana. Mereka secara resmi dikukuhkan menjadi mahasiswa ITS oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof Heru Setyawan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Edu
Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Edu
Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Edu
Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Edu
Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Edu
Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Edu
Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Edu
Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Edu
Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Edu
Viral Kabur Aja Dulu, Dosen UGM: Itu Karena Negara Kurang 'Hadir' di Masyarakat

Viral Kabur Aja Dulu, Dosen UGM: Itu Karena Negara Kurang "Hadir" di Masyarakat

Edu
39 Ribu Lebih Siswa Ikuti Seleksi Masuk MAN Unggulan 2025

39 Ribu Lebih Siswa Ikuti Seleksi Masuk MAN Unggulan 2025

Edu
8 Makanan Manusia Boleh Dimakan Kucing, Dosen IPB: Ada Sayuran

8 Makanan Manusia Boleh Dimakan Kucing, Dosen IPB: Ada Sayuran

Edu
Cerita Vicky Jadi Guru PAUD di Jerman, Gaji Rp 60 Juta Per Bulan

Cerita Vicky Jadi Guru PAUD di Jerman, Gaji Rp 60 Juta Per Bulan

Edu
Beasiswa S2-S3 ke Irlandia, Kuliah Gratis dan Dapat Tunjangan Rp 170 Juta

Beasiswa S2-S3 ke Irlandia, Kuliah Gratis dan Dapat Tunjangan Rp 170 Juta

Edu
FSGI Kecam Pemecatan Vokalis Band Sukatani Novi Dipecat Sebagai Guru

FSGI Kecam Pemecatan Vokalis Band Sukatani Novi Dipecat Sebagai Guru

Edu
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau