Bakrun menambahkan, revitalisasi tidak hanya berupa perbaikan sarana dan prasarana sekolah, tetapi juga membenahi kompetensi guru dan tenaga kependidikannya. Pasalnya, kualitas guru sangat menentukan tercapai atau tidaknya target peningkatan kompetensi lulusan SMK.
"Setiap tahunnya, SMK meluluskan 10.000 siswa. Jumlah yang sangat sedikit dibandingkan dengan kebutuhan dunia usaha dan industri yang setiap tahun membutuhkan 70.000 lulusan SMK.
Dari 10.000 itu, yang tersertifikasi hanya 1.350 siswa. Tersertifikasi artinya kompetensinya memenuhi standar atau relevan dengan dunia usaha dan industri," kata Bakrun.
3. Gandeng ribuan industri
Program revitalisasi SMK menggandeng sebanyak 3.574 industri. Terutama industri yang bergerak pada bidang otomotif, pariwisata, industri kreatif dan kemaritiman. Mendikbud Muhadjir Effendy mengatakan, peta jalan revitalisasi SMK mendorong terjadinya hubungan yang baik antara dunia pendidikan dan industri.
"Tujuh persen kurikulum SMK itu yang menentukan industri. SMK harus punya hubungan kerja sama yang erat dengan industri. Sampai dengan 2017, kami telah melatih 12.740 guru agar menjadi guru produktif, merekrut 15.000 guru Program Keahlian Ganda," ucap Muhadjir.
Ia menuturkan, kurikulum SMK diselaraskan dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri dan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Menurut dia, pemerintah akan terus menjaring industri yang relevan dengan program revitalisasi. Pasalnya, saat ini, serapan lulusan SMK terhadap dunia industri terus meningkat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.