Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengungsi Gempa Lombok Krisis Air Bersih, ITB Kirim Alat Penjernih Air

Kompas.com - 16/08/2018, 23:41 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Satgas Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk bencana gempa bumi Lombok, Nusa Tenggara Barat menyerahkan 4 unit alat penjernih air kepada Universitas Mataram (Unram).

Penyerahan alat penjernih air dilakukan secara simbolis oleh Mipi Ananta Kusuma dari Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB kepada Ketua LPPM - Unram Muhammad Ali di Kampus Unram, Selasa (14/8/2018). 

1. Warga dilanda krisis air

Alat tersebut diharapkan bisa membantu masyarakat terdampak gempa untuk memperoleh air bersih dengan mudah.

Alat ini merupakan karya Prof I Gede Wenten dari KK Perencanaan dan Pengembangan Proses Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri ITB. Dari keempat alat tersebut, satu di antaranya berkapasitas 1.000 liter air dan tiga lainnya bisa dipakai dengan cara dipompa.

Ketua LPPM Unram Muhammad Ali mengatakan, pemberian alat penjernih air ini sangat dibutuhkan masyarakat khususnya di wilayah pegunungan seperti Kabupaten Lombok Utara dan Timur. Saat ini wilayah tersebut tengah dilanda krisis air dan banyak warga kesulitan mencari air bersih.

Baca juga: Kemendikbud Gulirkan 229 Miliar Rehabilitasi Sekolah Gempa Lombok

"Kami sangat berterima kasih sekali atas paket dan teknologi untuk air ini dan yang selanjutnya bagaimana paket teknologi untuk rumah tahan gempa darurat sangat kami butuhkan karena membangun perumahan penduduk dalan jangka waktu pendek sangat tidak mungkin," kata Muhammad Ali seperti dikutip dari laman resmi ITB.

2. Kebutuhan hunian tahan gempa

Dia menerangkan, ada dua hal krusial di Lombok pascagempa. Pertama soal air, kedua rumah tinggal tahan gempa. Banyak masyarakat sekitar yang tinggal di tenda-tenda darurat seadanya.

Ia berharap bersama ITB dapat membuat teknologi hunian sementara tahan gempa.

"Kami sudah berkoordinasi sejak minggu lalu dari teman-teman ITB yang sudah menawarkan berbagai teknologi rumah darurat. Itu yang paling penting mengenai dua hal itu. Kalau kesehatan dan hal lainnya sudah ada yang menangani," ucapnya.

Ali mengatakan, alat-alat penjernih air tersebut nanti akan disebar ke wilayah yang dinilai sangat membutuhkan air bersih. Pihak Unram akan mendata lebih rinci daerah yang sangat butuh agar adil dan merata sebaran alatnya.

3. Fokus rehabilitasi pascagempa

"Karena ada beberapa daerah yang membutuhkan dan ada daerah yang sangat membutuhkan dalam jumlah yang besar, ada beberapa pegunungan tapi yang jumlah penduduk sedikit dan ada pemukiman umum yang diprioritaskan dahulu," ucapnya.

Sementara itu, Ir Mipi menyampaikan dalam waktu dekat tim dari ITB akan membawa alat penjernih air berkapasitas 18.000 liter per jam. Namun alat tersebut harus dibawa melalui jalur darat.

ITB sendiri telah membentuk tim satgas yang bertugas menyusun rencana dan aksi bantuan untuk bencana gempa bumi di Lombok. Tim tersebut akan melakukan assessment kelayakan bangunan publik, melaksanakan program penyediaan fasilitas air minum, serta mempelajari potensi gempa ke depan.

Irwan Meilano mengatakan tim ITB akan fokus terhadap rehabilitasi pasca gempa sesuai bidang risetnya masing-masing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com