Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/08/2018, 23:11 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) tahun ini berlangganan database e-journal senilai Rp.14.815.350.000.

Kabar gembiranya, para peneliti, dosen, dan mahasiswa di Indonesia dapat mengakses database tersebut secara gratis sebagai referensi berkualitas bagi penelitian dan publikasi.

Tahun 2018 ini, langganan database e-journal dibagi dalam empat paket untuk seluruh perguruan tinggi dan dua paket untuk lembaga pemerintah non kementerian (LPNK) dibawah koordinasi Kemenristekdikti.

1. Ragam data base jurnal ilmiah

Dikutip dari laman resmi Kemenristekdikti, database e-journal yang dilanggan di antaranya:

  • EBSCO (Agriculture Plus, Computers & Applied Science, Engineering Source),
  • Cangage (Business and Economic, Educational Database, Social Science, Humanities and Arts),
  • ProQuest (Arts & Humanities, Biological Science Database).
  • Science Direct (Engineering, Chemical Engineering, Decision Science, Environmental Science, Social, Energy, Chemistry, Earth and Planetary, Biochemistry, Genetics and Molecular Biology) dan
  • Scopus.

Direktur Pengelelolaan Kekayaan Intelektual Kemenristekdikti Sadjuga menjelaskan bahwa statistik jumlah pencarian pada database e-journal yang dilakukan oleh perguruan tinggi tahun 2017 sebanyak 3.449.092 pencarian dan jumlah unduhan fulltext artikel sebanyak 895.311 yang artinya rasio unduhan fulltext dari pencarian sebesar 26%.

Baca juga: Menristek Dikti Harap Diaspora Berprestasi Bisa Berkarier di Tanah Air

“Untuk LPNK, rasio unduhan fulltext dari pencarian sebesar 472% atau 38.865 akses pencarian dan jumlah unduhan sebanyak 183.533 fulltext artikel,” ujar Sadjuga dalam lokakarya peningkatan kompetensi pemanfaatan database e-journal di Universitas Katolik Widya Mandala, Surabaya (14/08/2018) .

2. Minim publikasi ilmiah Indonesia

Masih minimnya publikasi ilmiah peneliti, dosen, dan mahasiswa Indonesia di jurnal ilmiah yang terindeks oleh pengindeks internasional bereputasi, secara umum dikarenakan naskah yang diajukan dinilai kurang bermutu dalam hal orisinalitas dan kebaruan (novelty).

Perihal orisinalitas dan kebaruan inilah sebagai akibat rendahnya akses pada referensi primer atau kekurangmutakhiran referensi database peneliti, dosen, dan mahasiswa Indonesia.

“Kami memahami berlangganan e-journal ini mahal, sehingga akses dosen, peneliti ataupun mahasiswa terhadap referensi primer seperti ini terbatas. Bertahap, jika anggaran lebih besar kami akan berlangganan database e-journal bidang – bidang ilmu yang strategis lainnya,” sambung Sadjuga.

Selain itu, kerja sama Kemenristekdikti dan forum perpustakaan perguruan tinggi Indonesia terus dilakukan guna meningkatkan kompetensi pemanfaatan database e-journal dengan melaksanakan lokakarya ke beberapa kota di Indonesia.

3. Cara mengakses

Untuk dapat mengakses database yang dilanggankan oleh Kemenristekdikti, peneliti dan dosen dapat meminta username dan password melalui email helpdesk: fasilitasijurnal@ristekdikti.go.id.

Khusus untuk dosen dapat juga dilakukan dengan mengakses http://simlitabmas.ristekdikti.go.id/ejournal/Default.aspx.

Dosen dan mahasiswa dapat mengakses melalui jaringan internet kampus dengan fasilitas IP-Address tanpa username dan password di kampus masing – masing dengan terlebih dahulu berkoordinasi dengan perpustakaan kampus.

“Kami menghimbau untuk dosen, peneliti, dan mahasiswa Indonesia silahkan dimanfaatkan secara maksimal akses e-journal ini,” imbuh Sadjuga.

Username dan password yang diterima tidak boleh diperjualbelikan, disebarluaskan dan ditampilkan dalam web, blog, email terbuka/mailing list dan mengunduh sistematis.

“Dengan adanya akses database ke e-journal, kami berharap meningkatnya publikasi berkualitas yang dihasilkan oleh peneliti, dosen, dan mahasiswa Indonesia,” tutup Sadjuga.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com