Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tips Memilih Universitas di Luar Negeri

Kompas.com - 20/09/2018, 16:37 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Dengan banyaknya pilihan program ditawarkan, memilih jurusan yang tepat di universitas di luar negeri sering menjadi proses membingungkan.

Sebenarnya, memilih program yang tepat jika tahu tipsnya dapat menjadi pengalaman pribadi yang unik dan menyenangkan.

Kepada Kompas.com, Christie Tobing dari Education for New Zealend memberikan 5 hal utama yang perlu dipertimbangkan dalam membuat keputusan penting pertama sebelum memilih dan masuk ke universitas di luar negeri.

1. Kejar yang kita minati

Setiap orang memiliki minat masing-masing tetapi nampaknya banyak siswa kehilangan kesempatan mengikuti minatnya karena lebih memilih program yang dapat menjamin karir. Program bisnis dan sains lebih banyak diminati, sedangkan program lain seperti musik dan kuliner kurang dilirik para siswa.

Yang terpenting adalah, kita memilih program sesuai dengan minat, daripada memaksakan
diri memilih program tidak sesuai dengan minat dan menjadi beban selama belajar di universitas.

2. Berpikiran terbuka

Kita mungkin sudah memikirkan jalur karir tertentu dan sudah memperkirakan keterkaitan yang kuat antara gelar yang dipilih dan pekerjaan yang diinginkan di masa depan. Menjadi lulusan yang baik menjadi sangat penting dalam menghadapi dunia yang cepat berubah.

Baca juga: Dubes Selandia Baru: Pendidikan Bukan Hanya Membaca dan Menghafal

Sebelum memutuskan tidak ada salahnya melakukan riset dan menjajaki program universitas di luar negeri untuk memperluas wawasan dan masa depan yang menjanjikan. Ada mahasiswa yang pada akhirnya membuat keputusan terbaiknya setelah melakukan penjajakan langsung ke universitas tujuan.

3. Belajar melampaui kurikulum

Belajar tidak melulu di dalam ruang kampus dan kita tidak perlu membatasi pemikiran dengan peraturan-peraturan kuliah. Carilah program universitas yang memiliki fokus untuk membekali siswa dengan keterampilan dan pengetahuan berbasis industri praktis. 
pastinya ini menjadi sesuatu yang dapat dipertimbangkan.

Banyak negara, seperti Selandia Baru, memiliki sistem pendidikan dengan pendekatan pengajaran yang inovatif dengan mengolaborasi teori dan praktik. carilah program mata kuliah yang memperkenalkan kita ke situasi kehidupan nyata sehingga memberi kita awal yang baik untuk terjun ke dalam sebuah industri.

4. Tetap menjaga sudut pandang

Salah memilih mata kuliah atau gagal masuk pilihan pertama universitas adalah suatu hal biasa terjadi, tetapi kita tidak harus bersedih ketika berada dalam situasi ini. Sangat penting bagi kita meluangkan waktu,mengevaluasi kembali pilihan dan mempertimbangkan alternatif lainnya.

Tetaplah mencari universitas dengan kualitas tinggi. QS World University Rankings dapat menjadi alat bantu dalam memilih jurusan dan universitas.

5. Galilah lebih dalam dan lakukan penelitian

Siswa yang baru menyelesaikan program A-level atau kualifikasi lainnya akan menjumpai mata kuliah yang masih asing bagi mereka. Bahkan kita akan sering menjumpai mata kuliah yang benar-benar berbeda dari yang kita bayangkan. 

Cara terbaik untuk mengatasi masalah ini adalah melakukan penelitian dan mengenal lebih dalam program yang akan kita ambil. Cari tahu lebih lanjut tentang durasi pembelajaran untuk mendapatkan gelar tersebut, lihat modul tercakup dalam setiap program yang akan kita ambil, dan identifikasi program yang paling kita minati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com