KOMPAS.com - Mendikbud menyampaikan data sementara, 2.736 sekolah terkena dampak bencana di Palu dan Donggala hingga Sigi terkait bencana yang terjadi di sana.
"Sabtu (6/10/2018) saya akan berencana untuk mengecek langsung ke lapangan untuk melihat tingkat kerusakannya kemudian kita prioritaskan untuk kegiatan belajar mengajar dapat segera dimulai apapun kondisinya," jelas Mendikbud kepada Kompas.com setelah menghadiri Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI) 2018 di Yogyakarta, 3 Oktober 2018.
Pihak Kemendikbud berencana akan mengirimkan bantuan tenda darurat dan perlengkapan sekolah yang akan dikirim Sabtu ini (6/10/2018) dengan meminjam pesawat angkut Hercules dari TNI.
"Sudah ada tim pascatrauma bekerjasama dengan perguruan tinggi yang akan dikerahkan ke sana. Sebagian tim yang bertugas di NTB akan kita tarik juga ke Palu," tambah Mendikbud.
Baca juga: Kemendikbud Identifikasi Sekolah Rusak di Palu dan Donggala
Mendikbud juga menyampaikan akan mempertimbangkan memberikan tunjangan khusus kepada tenaga pendidik terkena dampak bencana seperti yang diberikan pada bencana di Lombok.
Sebelumnya (1/10/2018), Mendikbud menyampaikan kondisi di Palu dan Donggala agak berbeda dengan kasus di NTB.
"Kalau NTB itu infra pendidikan terutama unit pelaksana teknis (UPT) utuh. Sekarang ini UPT kita juga terdampak. Sekolah belum diidentifikasi, guru juga masih dicari," kata dia.
Oleh sebab itu, pendataan sekolah rusak dan tenaga pendidik yang terdampak gempa sulit dilakukan. Kemendikbud akan mengambil alih dari pusat atau UPT terdekat, yaitu dari Sulawesi Selatan dan Kalimantan Timur.
Ia menambahkan, seorang staf UPT Kemendikbud di Palu juga menjadi korban meninggal dunia akibat gempa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.