Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 08/10/2018, 13:37 WIB

KOMPAS.com - Sesuai instruksi Presiden Joko Widodo, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memastikan kegiatan belajar mengajar pascagempa di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) akan segera dimulai.

Saat ini tim Kemendikbud terus melakukan pendataan kerusakan fasilitas pendidikan akibat gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.

Sebelumnya, Mendikbud menyatakan setidaknya 600-an gedung sekolah rusak. Sebanyak 3.051 ruang kelas di ratusan sekolah itu mengalami kerusakan, dan 1.460 di antaranya dinyatakan rusak berat.

 

Untuk mempercepat, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy menegaskan akan segera mendata baik siswa, guru, sarana prasarana maupun fasilitas pendidikan yang terdampak gempa.

Di samping itu, Kemendikbud juga akan membangun sekolah darurat dalam rangka mempercepat normalisasi proses belajar agar segera berjalan.

Kelas darurat berstandar UNICEF

“Bersamaan dengan pendataan, kita upayakan segera ada kelas darurat, bisa berupa tenda yang sudah dimiliki Kemendikbud dengan standar UNICEF. Kalau terbatas kita akan buat sekolah darurat yang bisa menampung siswa dan modelnya sudah ada,” ungkap Muhadjir saat tiba di lokasi pascagempa, di Palu, Sabtu (06/10/2018).

Baca juga: Kemendikbud Bangun Kelas Darurat di Dalam Tenda Bagi Korban Gempa

Mendikbud berharap masyarakat bersama sekolah bergotong royong membangun kelas darurat dengan memanfaatkan bahan-bahan yang berasal dari lingkungan sekitar.

“Sudah kita siapkan anggaran dari Kemendikbud dan modelnya sudah ada seperti yang kita lakukan di Lombok, dengan Rp30 juta, sudah bisa 6 kelas. Bahannya tidak beli, hanya atapnya terpal dari Jakarta. Itu bisa bertahan sampai satu tahun, termasuk bantuan pelaksanaanya,” jelasnya.

Sedangkan untuk kebijakan jangka panjangnya, Kemendikbud akan mengadakan relokasi sekolah-sekolah yang sudah tidak dapat digunakan dan sekaligus menerapkan kebijakan zonasi yang saat ini sudah dilakukan.

Sekolah diminta anak berstatus pengungsi

Untuk menangani pelajar yang mengungsi ke luar Sulteng, Mendikbud mengimbau pemerintah daerah lainnya mengedepankan fleksibilitas dalam menerima siswa baru terdampak gempa di Palu dan Donggala.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+