Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Tips agar Anak Tidak Jajan Sembarang Minuman di Sekolah

Kompas.com - 15/10/2018, 20:57 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa minggu lalu ramai diberitakan minuman yang membuat siswa SMP ketagihan. Parahnya, jika diminum lebih dari dua kali, efeknya membuat kulit peminum menjadi kebas.

Hal ini terungkap setelah satu sekolah di Pekanbaru curiga melihat beberapa siswa memiliki bekas luka sayat di badan, terutama tangan. Setelah diselidiki, ternyata para siswa tersebut mengaku sering mengonsumsi minuman yang positif mengandung zat benzo.

Forum Sahabat Keluarga Kemendikbid menyampaikan, Benzo memiliki zat anestesi atau bius. Minuman ini dijual di warung-warung dan harganya murah, hanya seribu rupiah.

Jika dirunut ke belakang, berita seperti ini sebenarnya sudah cukup sering tersiar. Baik minuman atau makanan yang membahayakan kesehatan. Pelajar atau anak-anak seringkali menjadi sasaran empuk.

Lantas, apa yang sebaiknya dilakukan oleh orang tua? Melalui laman resminya, Sahabat Keluarga Kemendikbud memberikan beberapa tips:

1. Sampaikan informasi  

Sampaikan berita tersebut pada anak-anak. Tanyakan apakah di kantin atau warung dekat sekolah ada yang menjual minuman atau makanan dimaksud.

Jika ada warung di lingkungan sekolah menjualnya, maka mintalah pihak sekolah untuk melakukan pengecekan dan menertibkan. Orangtua hendaknya tetap waspada dan menyampaikan pada anak bahwa minuman tersebut berbahaya bagi kesehatan.

2. Minum air putih

Orangtua sebaiknya mengetahui dan membiasakan mengonsumsi minuman dan makanan menyehatkan.

Baca juga: Konsistensi Orangtua Tentukan Keberhasilan Pendidikan Anak

Menurut laman School of Public Health Harvard University, air putih adalah minuman terbaik. Air putih memberikan apapun yang tubuh butuhkan, utamanya hidrogen dan oksigen. Kedua zat ini sanggup mengembalikan cairan hilang, baik karena berkeringat maupun buang air.

Sayangnya, banyak orangtua yang mengeluhkan sulitnya membuat anak suka minum air putih. Banyak anak lebih memilih minuman dalam kemasan yang dijual di warung-warung.

3. Menjadikan kebiasaan sehat

Jadikan minum sebagai kebiasaan sebelum anak makan. Letakkan air baik di dalam teko, dispenser atau di kulkas yang mudah dijangkau anak. Ini dimaksudkan supaya memudahkan anak sering-sering minum.

Biasakan membawa air putih dalam botol saat bepergian bersama anak.

4. Kecukupan kebutuhan air

European Food Safety Authority menyatakan bahwa kebutuhan harian air antara laki-laki dan perempuan berbeda. Laki-laki setidaknya harus minum 2 liter air, sedangkan perempuan memerlukan sebanyak 1,6 liter untuk memenuhi kebutuhan cairan harian.

Cairan ini tidak saja air putih, tapi juga yang lain, misalnya susu. Ukuran tersebut setara dengan 4 botol air mineral untuk laki-laki dan sekitar 3 botol untuk perempuan.

5. Variasi minuman sehat

Agar anak tidak bosan, bisa juga dicoba menambahkan potongan buah segar ke dalam air tersebut. Bisa jeruk, lemon dan lain-lain. Selain sebagai variasi rasa, minuman tersebut menyehatkan.

Di musim kemarau, potongan kecil buah yang dibekukan bisa ditambahkan ke dalam air minum. Sementara itu, laman Healthy Families yang dikelola pemerintah Colombia mengatakan, selain air putih, susu juga penting untuk pertumbuhan.

6. Cermati minuman sehat bagi keluarga

orangtua lebih mencermati minuman sehat bagi keluarga, di antaranya:

  • Minuman kemasan apalagi mengandung pemanis buatan tidak dianjurkan karena mengandung sedikit vitamin, namun tinggi kalori yang dapat membuat obesitas jika dikonsumsi berlebihan.
  • Jus sebaiknya diminum pada saat makan, bukan di antara waktu makan untuk kesehatan gigi. Lebih baik dorong anak memakan buah segar langsung karena lebih menyehatkan.
  • Sport drink tidak diperlukan untuk anak-anak yang teratur berolahraga.
  • Teh dan kopi tidak baik untuk anak karena mengandung kafein. Zat ini dapat mengganggu jam tidur anak, tingkah laku dan perkembangan secara umum. 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com