Main Main Jelajah Kota sambil Belajar Transportasi

KOMPAS.com - Kini kegiatan edukasi anak-anak dapat dibuat bervariasi dan menyenangkan. Banyak cara dapat dilakukan menarik perhatian anak dalam mempelajari sesuatu, salah satunya melalui papan permainan.

Bertempat di Jakarta Creative Hub, LabTanya mengadakan kegiatan untuk anak-anak dengan tema pengenalan transportasi kota dengan papan permainan (13/10/2018). Anak-anak diajak bermain dan memahami beragam transportasi kota seperti layaknya bermain monopoli. 

Rahimah Zulfa, Proyek Koordinator kegiatan “Main-main Jelajah Kota seri Transportasi” mengaku melakukan kegiatan riset terlebih dahulu mengenai apa saja yang perlu dipelajari oleh anak-anak mengenai kotanya.

Transportasi dianggap yang menarik karena setiap hari anak-anak pasti menggunakan kendaraan untuk bepergian. Memberikan pemahaman bahwa transportasi ada banyak pilihannya dan setiap pilihan memiliki kelebihan dan keuntungan menjadikan program ini memiliki kualitas tersendiri.

Baca juga: Singapura Mengubah Paradigma Pendidikan, Belajar Bukan Kompetisi

Titik berat pesan yang ingin disampaikan melalui pengenalan kota dan transportasi justru pada pilihan bagusnya efek transportasi publik pada kota.

Anak-anak sebagai warga kota masa depan akan memahami bahwa transportasi kota di masa depan adalah yang dapat memberikan ruang kepada warganya untuk bisa bepergian dengan nyaman dan mudah tanpa harus menggunakan kendaraan pribadi.

Untuk itu, papan permainan pun dirancang dengan membawa pesan-pesan tersebut.

Sebelum memulai permainan, anak-anak ditanyakan mengenai kendaraan apa saja sering mereka pakai. Ada yang menjawab sepeda motor, mobil, kereta, juga angkot.

Salah satu peserta yang duduk di kelas 4 SD bernama Ikhsan mengatakan bahwa ia sering menggunakan angkot untuk pergi ke sekolah tanpa ditemani orang tuanya. Ia mengatakan bahwa pilihan transportasi itu cukup mudah dan murah daripada transportasi lainnya.

Papan permainannya sendiri menarik dan berwarna-warni, berisi beberapa tujuan tempat, kotak-kotak penghubung antar tujuan, serta beragam tantangan. Permainan dimulai dengan dibagikannya uang mainan dan pion seperti monopoli kepada peserta.

Dok. LabTanya LabTanya mengadakan kegiatan untuk anak-anak dengan tema pengenalan transportasi kota dengan papan permainan di Jakarta Creative Hub, Jakarta (13/10/2018).

Selanjutnya masing-masing harus memilih 2 kartu tujuan. Setelah itu, peserta memilih transportasi apa yang ingin mereka gunakan. Masing-masing kartu transportasi memiliki profil dengan variabel biaya, kecepatan, dan poin.

Ketika permainan mulai, terdapat kotak-kotak dengan tanda tanya yang berisi tantangan. Tantangan adalah konsekuensi pilihan transportasi yang bisa berarti positif maupun negatif. Di sinilah anak-anak belajar mengenai pilihan kendaraannya. Anak-anak juga harus berstrategi untuk dapat dengan cepat mencapai tempat tujuannya tanpa harus menghabiskan uang.

Setiap pilihan transportasi serta kartu tantangannya ditempel dalam kertas dan dijadikan lembar jurnal perjalanan. Jurnal perjalanan ini digunakan anak-anak untuk menceritakan kembali pada akhir permainan mengenai pilihan transportasi serta konsekuensinya.

Pada akhir permainan, anak-anak menghitung sisa uang yang mereka punya dan poin kartu transportasi yang mereka pakai.

Menurut anak-anak, permainan ini seru karena mereka bisa mengandaikan papan permainan ini seperti di kehidupan sehari-hari. Ada yang lebih banyak memakai commuter line karena cepat dan murah, jadi lebih dulu mencapai tujuan.

Ada pula yang banyak memakai Transjakarta karena biasanya ia menggunakan bus angkutan umum. Ada yang hanya menyisakan sedikit uang mainan karena sering memilih kartu kendaraan pribadi.

Proyek ini dibuat oleh LabTanya untuk anak-anak usia 10-13 tahun. Lab Anak Rancang Kota dibuat dengan kepercayaan bahwa anak-anak juga memiliki peran di kotanya. Maka kegiatan ini juga menitikberatkan pada upaya edukasi dan menjaring pemahaman serta beragam komentar dari sudut pandang anak-anak.

LabTanya sebagai penyelenggara juga memiliki beragam kegiatan eksperimen warga kota melalui berbagi pengetahuan. Diharapkan, kegiatan saling bertukar dan mengumpulkan pengetahuan menjadi budaya yang selalu terpelihara di warga kota.