Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Murid SMP Wakili Indonesia di Kompetisi Roket Air Internasional

Kompas.com - 06/11/2018, 13:59 WIB
Retia Kartika Dewi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Murid Indonesia meraih prestasi dalam ajang Asia-Pacific Regional Space Agency Forum (APRSAF) ke-25 di Singapura. Lomba tahunan roket air ini berlangsung pada 2-4 November 2018.

APRSAF merupakan forum antariksa yang bertujuan untuk meningkatkan kegiatan ruang angkasa di kawasan Asia-Pasifik.

Adapun, lomba ini dihadiri 66 peserta dari 12 negara, antara lain Bangladesh, Kamboja, Jepang, China, Indonesia, Malaysia, Nepal, Srilanka, Thailand, Vietnam, India, dan Singapura.

Dari 66 peserta yang ikut, Indonesia mengirimkan enam orang, yakni Navida Rahma R (MTSN 1 Pontianak), Wildan Mukmin (SMP Muhammadiah 3 Bandar Lampung), Anggi Rama Dani (SMPN 37 Bandar Lampung), Irsyad Arif Firminsyah (SMPN 1 Magelang), Nauval Muhammad Muzaki (SMPN 1 Magelang), dan Muhammad Razan Radity (SMPN 1 Magelang).

"Mereka itu adalah pemenang 1, 2, 3 dan harapan 1,2,3 pada kompetisi roket air tingkat nasional yang diselenggarakan Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PP Iptek) bekerja sama dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan)," ujar Kepala Subbag Publikasi dan Perpustakaan Lapan, Andriani Agustina, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (6/11/2018).

Berlatih roket air

Sebelum mengikuti lomba roket air ini, enam peserta dilatih dan dibimbing oleh PP Iptek dan Lapan pada 30 Oktober-1 November 2018.

Selama pelatihan, mereka dibina oleh Perwakilan PP Iptek, Mahfud AY. Dalam pelatihan, Mahfud menjelaskan secara sederhana mengenai roket sebagai ruang tertutup berisi udara bertekanan.

Mahfud juga menjelaskan mengenai sistem kerja roket air, yaitu terdapat celah atau lubang kecil tempat keluarnya udara yang dapat menimbulkan gaya dorong.

Adapun gaya dorong ini yang memungkinkan roket air melaju dengan cepat ke udara.

Setelah berlatih kurang lebih seminggu, mereka berangkat ke Singapura untuk mengikuti lomba roket air.

Perlombaan dimulai

Hari pertama tahapan lomba roket air tingkat internasional digelar di Temasek Junior College, Singapura pada 3 November 2018.

"Hari pertama merancang bangun roket dan percobaan uji terbang di Termasek Junior College (TJC), lalu hari kedua uji terbang di Bedok South Secondary School," ujar Andru, panggilan Andriani.

Adapun keenam peserta dari Indonesia ini membuat sendiri bagan-bagan roket air.

"Untuk badan roket menggunakan botol Coca Cola bekas yang berukuran 1,5 liter, untuk sayap atau sirip terbuat dari plastik," ujar Andru.

Sementara, panitia APRSAF Ke-25 hanya menyediakan bahan-bahan dan alat yang dibutuhkan.

Kemudian, para peserta diminta menempati posisi launcher sesuai urutan. Untuk kelompok uji terbang terbagi menjadi dua, sesuai dengan jumlah posisi sasaran.

Terpilih masuk lima finalis

Setelah melakukan uji terbang, tim juri mengumumkan adanya seleksi tahap berikutnya untuk melakukan uji terbang roket kembali.

Salah satu perwakilan Indonesia, Navida Rahma, termasuk dalam lima finalis yang terpilih untuk melakukan uji terbang kembali.

Namun, Indonesia tidak berhasil meraih juara dalam lomba ini. Dalam kategori jarak terdekat diumumkan tiga pemenang, yaitu Sri Lanka (Juara 1), China (Juara 2), dan Malaysia (Juara 3).

"Meskipun tidak jadi juara dalam tiga besar, setidaknya Navida sendiri puas dalam urutan kedua kategori ketahanan roket," ujar Andru.

Meski demikian, esensi kegiatan tersebut tidak hanya berkompetisi, tetapi juga melakukan interaksi yang positif di antara peserta dari berbagai negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com