BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Prasetiya Mulya

Hobi “Nongkrong” Jadi Peluang Memperluas "Networking"

Kompas.com - 07/11/2018, 08:13 WIB
Anissa DW,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sebagai mahasiswa, memiliki networking atau relasi yang luas sangat penting bagi Yaafi Yulio. Bukan hanya saat berkuliah, membangun networking juga dapat membantunya dalam hal bisnis.

“Saya sekarang lagi mencoba membuat bisnis sama teman-teman. Saya buat produk minuman coconut  shake. Nah di sini networking itu jadi penting. Misalnya, kami menargetkan seribu perjualan produk. Dengan adanya networking itu bisa membantu kami untuk mencapai target dan mempromosikan bisnis saya,” ucap mahasiswa yang berkuliah di Universitas Prasetiya Mulya ini.

Yaafi mengaku bahwa networking yang dimilikinya merupakan teman-teman kuliah, teman di media sosial, hingga teman yang dikenalnya lewat lomba yang pernah dia ikuti. Aktivitas sosial dan pertemanan yang dilakukannya dapat membantu Yaafi dalam membangun dan memperluas networking-nya.

Contohnya saat Yaafi mengikuti salah satu lomba bertaraf internasional di Paris bersama dua temannya yang juga mahasiswa Universitas Prasetiya Mulya. Selama satu minggu di sana, Yaafi mengaku, dapat lebih memperluas networking-nya.

“Nah kalau yang di Paris itu selama 7 hari. Kami disatukan sama 54 negara lain. Enaknya adalah kami banyak kenal peserta lain dan bisa saling bertukar kontak dan mengikuti akun sosial media masing-masing,” cerita Yaafi.

Kesempatan tersebut membawa manfaat tersendiri untuk Yaafi. Nantinya, lanjut dia, ketika pergi mengunjungi negara lain dia bisa menguhubungi teman yang dikenalnya lewat lomba tersebut.

Networking-nya tidak hanya pada saat bertemu di sana, tapi tetap dijaga untuk selanjutnya. Kami di sana benar-benar kenalan hingga berteman cukup akrab,” ucapnya.

Pengalaman tentang networking yang dimiliki Yaafi menandakan bahwa networking bisa dibangun lewat wadah apa saja. Untuk membangun dan memperluas networking tidak harus selalu dilakukan diacara-acara formal.

Memperluas networking bisa dilakukan dari hal sederhana. Dari hobi nongkrong, misalnya. Melalui jaringan-jaringan sosial serta komunitas, seperti teman nongkrong di kampus pun bisa membantu memperluas networking.

Dilansir dari artikel di laman michaelpage.com, terdapat empat alasan mengapa aktivitas sosial bisa membantu memperluas networking.

Suasana informal membangun dasar hubungan yang lebih baik
Grup-grup dengan ketertarikan sosial yang sama bisa membantu seseorang berkenalan dengan orang lain serta dapat membangun kepercayaan. Sebab, suasana santai yang tercipta dari grup sosial membuat proses perkenalan dengan orang baru juga lebih santai tanpa tekanan.

Suasana informal membuat setiap orang berinteraksi dalam tingkat yang sama. Tidak terpengaruh dengan jabatan atau hirarki di ranah profesional. Hasilnya adalah hubungan pertemanan yang lebih tulus.

Berbagi dan menerima saran
Salah satu cara terbaik untuk membangun network adalah dengan menawarkan saran kepada orang lain secara informal. Kuncinya adalah melihat networking sebagai cara untuk berbagi ilmu. Sebaliknya, meminta saran kepada orang lain juga menjadi cara yang baik untuk memperluas network.

Mengenal industri baru
Bergabung dengan grup yang terbentuk atas kesamaan minat bisa membawa seseorang bertemu dengan orang lain dengan latar belakang yang sangat beragam. Hal ini akan membuka kesempatan untuk bisa mengetahui pekerjaan dan industri baru.

Mengetahui lowongan pekerjaan
Aktif berkumpul dengan teman atau mengikuti klub tertentu juga bisa mendatangkan kesempatan pekerjaan bagi seseorang. Semakin beragam orang yang dikenal, maka kesempatan untuk mengetahui lowongan pekerjaan juga semakin besar.

Ilustrasi memperluas jaringanShutterstock Ilustrasi memperluas jaringan

Tentu memperluas networking melalui aktivitas sosial bisa memberikan hasil maksimal jika berada di lingkungan yang mendukung. Misalnya Yaafi, kemampuannya sebagai mahasiswa untuk membangun networking yang luas ternyata tidak terlepas dari dukungan yang diberikan kampusnya.

Menurutnya, tidak hanya memberikan kebebasan untuk memperluas relasi, kampusnya juga memberikan bekal yang berguna untuk memperluas networking.

“Kampus saya itu membentuk mahasiswanya untuk berani melawan ketakutan kami ketika berinteraksi dengan orang lain. Contohnya, sesi kuliah yang banyak diisi dengan presentasi untuk melatih cara kami berkomunikasi. Dari situ kami jadi lebih berani untuk berbicara dengan orang baru,” ucap Yaafi.

Untuk itu, mahasiswa sebaiknya mencari kampus yang memiliki lingkungan dan program yang mendukung untuk memperluas networking. Sebab, networking merupakan salah satu hal penting untuk membangun karir di masa depan.

Misalnya, Universitas Prasetiya Mulya yang membuka kesempatan dan menyediakan wadah bagi mahasiswanya untuk memperluas networking. Institusi pendidikan tinggi ini mendukung setiap aktivitas akademik dan non akademik yang dilakukan mahasiswanya. Para mahasiswa diberikan kebebasan untuk mengikuti lomba hingga pertukaran pelajar ke luar negeri.

Universitas Prasetiya Mulya juga rutin mengadakan workshop dan seminar untuk mahasiswa. Ajang ini dapat digunakan mahasiswa untuk belajar langsung dari praktisi sekaligus berkenalan dan memperluas networking.

Selain itu, Prasetiya Mulya juga mempunyai wadah yang mempertemukan mahasiswa dengan pelaku industri.

Misalnya BLIDz, ajang pameran dan presentasi produk bisnis yang langsung mempertemukan mahasiswa dengan investor. Ada juga STEM Exhibition, yaitu pameran prototipe produk berbasis teknologi dan bisnis yang juga mengundang praktisi dan pelaku industri.

Diharapkan dengan kebebasan yang diberikan Prasetiya Mulya, bisa membantu memperluas networking bagi mahasiswa. Dengan begitu, mahasiswa memiliki bekal yang cukup untuk memulai dunia profesional maupun entrepreneurship mereka nantinya.

Baca tentang

komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com