JAKARTA, KOMPAS.com - Antusiasme masyarakat Surabaya terhadap informasi pendidikan di luar negeri, khususnya Belanda, bisa dilihat dari ratusan pendaftar Dutch Placement Day 2018 di Tunjungan Plaza, Selasa (6/11/2018) lalu.
Apa sih menariknya kuliah di Belanda sehingga 800 orang yang terdiri dari pelajar atau lulusan SMA, mahasiswa, karyawan, orang tua murid, bahkan praktisi akademis dan peneliti Surabaya mau datang ke pameran pendidikan ini?
Alasan pertama adalah kualitas pendidikan tingginya. Belanda berhasil mempertahankan reputasinya di tingkat dunia.
Tercatat sembilan perguruan tinggi riset Belanda berada di 200 besar rangking the World University dan Belanda menduduki peringkat 4 terbaik dalam kualitas pendidikan secara umum.
Kedua, tak perlu repot mempersiapkan belajar bahasa Belanda secara khusus untuk menempuh ilmu di Belanda. Sampai saat ini tercatat lebih dari 2.100 program studi internasional yang pengajaran sepenuhnya dilaksanakan dalam bahasa Inggris.
"Calon mahasiswa hanya perlu memenuhi kemampuan Bahasa Inggris yang dibuktikan dengan ujian IELTS atau TOEFL. Ingat, lebih dari 90 persen masyarakat Belanda itu bisa berbahasa Inggris sehingga pelajar Indonesia tak akan kesulitan dalam kehidupan sehari-hari di sana," ujar Koordinator Promosi Pendidikan Nuffic Neso Indonesia, Inty Dienasari, kepada Kompas.com, Kamis (8/11/2018).
Inty menambahkan, selain kemampuan akademik, motivasi yang tepat juga perlu dipertimbangkan untuk melanjutkan studi di Belanda. Untuk itu, khusus pada DPD 2018 ini Nuffic Neso Indonesia juga mengundang orang tua, guru, serta para siswa untuk mengikuti seminar bertema "Generasi Getas dan Tantangan Masa Depan".
"Jadi, di sini pelajar bisa lebih mengeksplorasi kemampuan diri dan menentukan tujuan studinya dengan memahami tantangan masa depan yang akan dia hadapi nanti. Bukan cuma sampai mengetahui motivasi diri untuk mewujudkan mimpi bisa studi ke luar negeri, tapi motivasi yang tepat juga harus dapat dituangkan dalam tulisan yang menarik untuk perguruan tinggi yang jadi tujuan mereka," kata Inty.
Contohnya melalui motivation statement. Inimerupakan salah satu persyaratan yang menentukan berhasil atau tidaknya pelajar meyakinkan pihak universitas bahwa dialah kandidat yang bernilai untuk studi.
"Apalagi program beasiswa juga mensyaratkan adanya penulisan esai yang mencerminkan kemampuan dan motivasi kandidatnya. Tulisan ini wajib ditulis dalam Bahasa Inggris jika ditujukan untuk universitas Belanda, dan bahkan menjadi faktor penentu yang kuat untuk melamar program beasiswa seperti StuNed, OTS, OKP, LPDP, dan lainnya," papar Inty.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan