Gunakan Cara Ini untuk Dorong Minat Riset Mahasiswa

Kompas.com - 08/11/2018, 17:34 WIB
Josephus Primus,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Presiden Direktur PT Honeywell Indonesia Roy Kosasih termasuk orang yang meyakini mahasiswa zaman kini masih menaruh minat melakukan riset. Dia menunjuk dunia digital yang tengah menjadi tren dewasa ini.

"Tentu, risetnya di bidang digital untuk mendorong minat mahasiswa," tutur Roy menjawab pertanyaan Kompas.com di sela-sela pameran "IndoDefence Expo & Forum 2018" di JIExpo, Jakarta, Kamis (8/11/2018).

(Baca: Beberapa Tren Ini Jadi Perhatian Generasi Masa Kini)

Konektivitas Industri 4.0

Terkait dengan dunia digital bagi mahasiswa masa kini, Roy mengingatkan ikhwal Industri 4.0 yang menjadi unggulan Indonesia kini dan masa datang.  Pada Industri 4.0, terang Roy, ada empat pokok saling berkaitan. "Semuanya tergabung dalam konektivitas," terang Roy.

Konektivitas itu, lanjutnya, menghubungkan manusia dengan internet, dunia maya, atau virtual world. Berikutnya, konektivitas sudah barang tentu menghubungkan manusia dengan manusia.

Ketiga, konektivitas itu menyangkut hubungan manusia dengan mesin.

"Konektivitas itu juga menyangkut hubungan mesin dengan mesin," imbuhnya sembari menambahkan bahwa Honeywell yang berbasis di New Jersey, AS juga mengedepankan konektivitas memproduksi piranti pesawat terbang dengan keunggulan teknologi digital termutakhir.

Pertukaran Big Data dan AI

Presiden Direktur PT Honeywell Indonesia Roy Kosasih (kiri) dan Vice President Aftermarket Sales, Defense Asia Pasific Honeywell, Tim van Loven (kanan) saat pameran IndoDefence Expo & Forum 2018 di JIExpo, Jakarta, Kamis (8/11/2018)Kompas.com/Josephus Primus Presiden Direktur PT Honeywell Indonesia Roy Kosasih (kiri) dan Vice President Aftermarket Sales, Defense Asia Pasific Honeywell, Tim van Loven (kanan) saat pameran IndoDefence Expo & Forum 2018 di JIExpo, Jakarta, Kamis (8/11/2018)

Hal lain juga menjadi pendorong mahasiswa mau melakukan riset adalah menggunakan konektivitas pada program yang dilakukan Honeywell pada dua universitas yakni ITB dan UI. "Yang ketiga akan kami lakukan dalam bulan ini di Yogyakarta," ujarnya.

Satu per satu, Roy membeberkan tentang kaitan konektivitas itu. Pada 2017, pihaknya menjadi sponsor laboratorium simulasi proses penyulingan minyak bumi. "Tujuannya supaya mahasiswa dan para pengajar di ITB bisa melakukan simulasi bidang tersebut," katanya.

Lantas, tahap kedua, pihaknya melakukan kerja sama dengan UI bidang otomatisasi pengelolaan gedung. Para mahasiswa dan dosen bisa melakukan riset berkenaan dengan hal tersebut demi meminimalisasikan penggunaan banyak energi bagi sistem pencahayaan dan keamanan gedung.

(BacaBu Guru Nur Fitriana Bisa Membangun Jembatan dari Sedotan)

"Dengan riset ini, misalnya, tak lagi diperlukan banyak tenaga satpam untuk keamanan gedung karena semua bisa dikontrol melalui satu layar monitor di komputer," kata Roy.

Roy melanjutkan, seluruh data pada kerja sama dengan ITB dan UI ini disimpan di komputasi awan. "Jadi ada data besar yang bisa dikelola," katanya.

Tahap ketiga yang bakal direalisasikan di Kota Pelajar kali ini adalah konektivitas antara ketiga universitas, dalam hal ini ITB, UI, dan UGM. "Akan ada kegiatan saling bertukar data dan penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam suatu konektivitas," pungkasnya.

Menurut data terkumpul, realisasi program di Yogyakarta bakal berlangsung pada minggu keeempat November 2018.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau