Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memulai Perubahan dari Keahlian yang Dimiliki

Kompas.com - 23/11/2018, 17:19 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Startup binaan inkubator teknologi Skystar Ventures Universitas Multimedia Nusantara (UMN) yang fokus di bidang sosial terpilih sebagai sebagai salah pembicara dalam forum internasional "Misk Global Forum" (MGF) pada 14-15 November 2018 di Riyadh, Saudi Arabia.

Ryan Sucipto, pendiri Social Designee merupakan satu dari 4 orang delegasi Indonesia terlibat dalam kegiatan MGF 2018 dikelola Misk Foundation, sebuah organisasi non profit dipimpin Crown Prince Mohammad bin Salman.

Di tahun 2018 ini, Skystar Ventures kembali bekerjasama dengan Misk Foundation mengirimkan orang muda terbaiknya dengan latar belakang aktivis, startup founder, penemu, serta penggerak perubahan.

Selain Ryan, ada pula Christian Jonathan (pendiri InspiratorFreak.com), Jesse Lybianto (pendiri Ekrut.com), dan Stevanus Hendry (Senior Data Consultant DQLab.id) berkesempatan mewakili Indonesia hadir di salah satu forum kepemudaan terbesar di dunia tersebut.

Baca juga: Menggedor Potensi Wirausaha Generasi Milenial

Melalui Social Designee, Ryan percaya desain dan kreativitas dapat menjadi alat mengatasi permasalahan sosial. Gerakan yang dimulai sejak empat tahun lalu ini memiliki misi mengedukasi anak-anak di daerah pedesaan tentang kreativitas.

Saat ini Social Designee telah merambah ke 18 desa dan memiliki lebih dari 1200 orang muda yang siap membantu di seluruh Indonesia.

“Bersama 1200 lebih teman-teman volunteer, saya mengajarkan anak-anak menggambar, merubah dinding desa yang kumuh menjadi karya seni artistik, dan mengubah karya mereka menjadi produk yang dapat dijual dan bermanfaat bagi orang banyak seperti notebook atau aksesoris lainnya," ungkap Ryan. 

Tentu tidak mudah bagi Ryan dalam mengembangkan Social Designee. Ryan mengaku, tantangan terbesarnya adalah justru dalam menggerakkan orang muda.

“Sebenarnya orang muda itu mengetahui adanya isu sosial di sekitar mereka, tapi mereka seperti tidak peduli dengan itu semua. Mereka tidak mau berinisiatif dan kebanyakan bersifat acuh," cerita Ryan yang juga mahasiswa tingkat akhir Program Studi Desain Grafis UMN.

Ia menambahkan, "Hal ini sungguh disayangkan, karena sebenarnya anak muda itu punya banyak sekali kesempatan dan potensi. Tapi mungkin ini semua terjadi karena para pemuda tersebut tidak memiliki keahlian yang membuat mereka percaya diri, seperti networking dan berinteraksi sosial."

Dalam forum MGF 2018 yang mengangkat tema "Skill for Our Tommorrow" ini Ryan mengajak lebih dari 5.000 peserta dari 80 negara di dunia untuk mulai melakukan perubahan dari sekarang.

“Tidak peduli seberapa banyak pengalaman yang sudah kita punya sebelumnya, kita harus melakukan sesuatu pergerakan yang dapat membawa perubahan. Tidak harus sesuatu yang mahal, mulailah dari keahlian yang kita punya," ujarnya.

"Ini adalah tentang bagaimana kita melewati suatu pembatas," tutup Ryan pada sesi tanya jawabnya di panggung utama Misk Global Forum 2018.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com