Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menristekdikti: Saat Ini Tidak Bisa Hanya Mengandalkan Ijazah

Kompas.com - 11/12/2018, 20:51 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Dalam sambutan peresmian Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi KH. Bahaudin Mudhary (STIEBA) di Sumenep, Madura (10/12/2018), Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (menristekdikti) Mohamad Nasir mengungkapkan lulusan perguruan tinggi saat ini tidak bisa hanya mengandalkan ijazah saja.

Lulusan harus dibekali sertifikat keahlian sesuai standar industri pada bidang masing-masing, demikian disampaikan Menristekdikti melalui rilis yang diperoleh Kompas.com

Sebelumnya Mohamad Nasir menyampaikan, pemerintah saat ini sangat memperhatikan peningkatan kualitas lulusan pendidikan tinggi dan membangun ekosistem perguruan tinggi yang mampu merespon industri 4.0 dan selaras dengan kebutuhan industri.

Lulusan kompetitif berdaya saing 

“Selain mendapatkan ijazah, lulusan perguruan tinggi juga harus memiliki sertifikat kompetensi sesuai keahlian masing-masing. Ijazah saja tidak cukup, karena sertifikat kompetensi ini akan menentukan lulusan pada kemampuan terbaiknya,” ujarnya.

Baca juga: 2 Hal Ini Jadikan Lulusan Universitas Raih Sukses

Ia juga mengungkapkan dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0 perlu mempersiapkan sistem pembelajaran yang lebih inovatif di perguruan tinggi seperti penyesuaian kurikulum pembelajaran.

Selain itu perlu diupayakan peningkatan kemampuan mahasiswa dalam hal data Information Technology (IT), Operational Technology (OT), Internet of Things (IoT), dan Big Data Analytic, mengintegrasikan objek fisik, digital dan manusia untuk menghasilkan lulusan perguruan tinggi kompetitif dan berdaya saing.

Menristekdikti berharap STIEBA Madura kedepannya bisa tumbuh berkembang menjadi perguruan tinggi swasta yang bermutu dan menjadi pilihan bagi masyarakat Madura dan sekitarnya untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang pendidikan tinggi.

Tidak ada dikotomi PTN dan PTS

Menristekdikti menekankan bahwa saat ini sudah tidak ada dikotomi antara PTN dan PTS, yang paling penting adalah mutu sebuah perguruan tinggi.

Ketua Yayasan Kudsiyah Bahaudin Mudhary Achsanul Qosasi menjelaskan hadir untuk kemajuan pendidikan Madura dan Indonesia. Saat ini STIEBA Madura memiliki 2 program studi yaitu Manajemen dan Akuntansi.

STIEBA Madura sedang dalam proses peningkatan status Institusi menjadi Universitas Bahaudin Mudhary dan proses pengajuan program studi baru yaitu ilmu informatika, desain komunikasi visual, dan industri maritim.

“Saya ingin Madura bangkit dari ketertinggalan, pendidikan adalah kendaraan menuju kesana. STIEBA Madura adalah implementasi dari komitmen itu,” ucapnya.

Dalam acara tersebut turut hadir Menteri Pariwisata RI Arief Yahya, Sesjen Kemenristekdikti Ainun Na’im, Dirjen Kelembagaan Kemenristekdikti Patdono Suwignjo, Kepala LLDIKTI Wilayah VII Soeprapto, Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando, Bupati Sumenep KH. A. Busyro Karim, beserta tamu undangan lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com