Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desa dan "Jas Merah" yang Tertinggal...

Kompas.com - 15/12/2018, 16:27 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

Goris optimis, ke pembangunan peradaban masa depan akan banyak beralih ke desa. 

Ia memberikan contoh Kabupaten Gunung Kidul, Jawa Tengah, sebuah desa dengan label gersang dan sulit air, ditangan generasi milenial kreatif dan inovatif bertransformasi menjadi desa wisata alam yang mendatangkan wisatawan yang terus berlipat jumlah setiap tahunnya.

Kewirausahaan sosial yang dirintisnya, Asgar (Asal Garut) Muda Foundation juga berhasil memberi dampak sosial yang luar biasa bagi para pemuda asal Garut, Jawa Barat. "Pemimpin saat ini akan diukur dari seberapa besar ia mampu memberikan dampak sosial bagi lingkungannya," tegas Goris.

Ia mengajak para siswa berprestasi yang hadir untuk membangun semangat melayani untuk menjadi pemimpin. "Inti semangat entreprenuer adalah 'mencari masalah' untuk dicarikan solusi atau jalan keluarnya," tambahnya sebagai dorongan pemuda membangun bangsa dari desa. 

Kepala Sie Bakat dan Prestasi Direktorat Pembinaan SMA, Asep Sukmayadi menyampaikan generasi milenial harus kembali diingatkan kepada akar sejarah agar identitas ke-Indonesia-an tidak hilang.

"Dari 'amnesia' sejarah, siswa diajak untuk memiliki kesadaran akan 'legacy' atau warisan penting bangsa ini. Dari situ mereka akan terpanggil untuk menghasilkan karya yang pada akhirnya menumbuhkan 'dignity', kebangaan akan martabat sebagai bangsa yang besar, Indonesia," tegasnya.

Ia menambahkan, dengan memiliki kesadaran sejarah para siswa diharapkan akan memiliki karater kuat dalam menghadapi tantangan yang banyak muncul saat ini yakni bahaya radikalisme dan juga dampak negatif arus informasi.

"Dengan karakter kuat dan wawasan global, generasi ini akan menjadi agen-agen penggerak perubahan di daerahnya masing-masing yang akan mengantar bangsa Indonesia menjadi bangsa besar," harapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com