Ujian Akhir Semester Sekolah Berbasis Komputer Bukan Kemustahilan

Kompas.com - 19/12/2018, 12:34 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Pendidikan menjadi aspek penting dalam keberlanjutan sebuah negara. Semakin baik sistem pendidikan maka semakin berkualitas juga generasi akan dilahirkan.

Terlebih saat ini teknologi dianggap dapat membantu dan memaksimalkan proses belajar mengajar.

Terlebih, pemanfaatan teknologi dalam dunia pendidikan di Indonesia saat ini tercatat menduduki peringkat teratas. Dilansir dari hasil penelitian Cambridge Internasional, pelajar Indonesia merupakan paling aktif dalam penggunaan teknologi untuk media sosial dan juga pendidikan.

Siswa tertinggi pengguna teknologi

Hal ini mengindikasi bahwa ternyata selain aktif di sosial media, pelajar Indonesia juga masih peduli dengan pendidikannya.

Menurut penelitian yang sama, 40 persen pelajar Indonesia menggunakan teknologi di ruang kelas lebih dari banyak negara lain. Sedangkan Indonesia menempati posisi kedua dalam penggunaan komputer desktop (54 persen), setelah Amerika Serikat.

Baca juga: Wah, Siswa Indonesia Pemakai Teknologi Tertinggi Dunia! Ini 7 Faktanya

Kemudian, sebanyak lebih dari dua pertiga siswa Indonesia (67 persen) menggunakan ponsel pintar untuk pembelajaran di kelas. Bahkan angka 81 persen menunjukan siswa Indonesia menggunakan smartphone untuk mengerjakan pekerjaan rumah mereka.

Terkait teknologi pembelajaran, dalam pendidikan dikenal istilah LMS, Learning Management System, sebuah sistem yang berfungsi mempermudah manajemen pembelajaran. Dalam LMS, guru dapat mengelola materi pelajaran yang mereka ajarkan dalam kelas online.

Mereka dapat memberikan materi atau tugas yang dapat diakses siswa secara online. Guru juga dimudahkan karena proses penilaian dapat dilakukan secara otomatis tanpa perlu mengecek jawaban siswa satu persatu.

Automasi sistem pembelajaran

Automasi proses statistika dapat memberikan efisiensi waktu yang dapat dimanfaatkan oleh guru atau tenaga pendidik untuk fokus terhadap hal lain, pembangunan karakter misalnya.

SMA Ignatius Slamet Riyadi, Jakarta merupakan salah satu dari sekian banyak sekolah memanfaatkan penggunaan LMS dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari. Ini merupakan tahun kedua sekolah tersebut menerapkan UAS atau Ujian Akhir Sekolah secara online.

Perbedaan mendasar dari tahun sebelumnya adalah kali ini seluruh guru diwajibkan memberikan UAS siswa kelas 10 hingga kelas 12 melalui LMS. Dulu hanya mata pelajaran tertentu saja secara online, kali ini seluruh mata pelajaran termasuk Agama, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan pun wajib melakukannya.

Dalam implementasinya sekolah tersebut menggunakan Quipper School guna membantu proses UAS secara online.

Menurut Kepala Sekolah SMA Ignatius Nina Dwi Esti Prabandari, menjadi seorang manusia itu harus berani dan jangan sampai ketinggalan. Beliau juga mengatakan, “Masa sebagai pengajar kita kalah dengan anak didik soal teknologi. Ujian Nasional saja sudah berbasis komputer, masa kita masih meminta siswa untuk ‘uret-uret’ lembar jawaban?"

Guru beradaptasi teknologi

Pengaplikasian Ujian Akhir Semester berbasis komputer di SMA Slamet Riyadi Jakarta dengan dukungan teknologi edukasi Quipper School.Dok. Quipper Indonesia Pengaplikasian Ujian Akhir Semester berbasis komputer di SMA Slamet Riyadi Jakarta dengan dukungan teknologi edukasi Quipper School.

Sejatinya penggunaan teknologi dalam pendidikan bertujuan memudahkan dan mengoptimalkan kegiatan belajar. Begitu pula dengan platform Quipper School yang telah digunakan SMA Ignatius sejak tahun 2017.

Menurut Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Waluyo Budi Utomo, “Tantangan bagi kami para guru adalah agak sulit beradaptasi dan butuh waktu mempelajari cara kerja. Itu awalnya, kalau sekarang sih sudah enjoy dengan Quipper School karena sudah terbiasa dan sangat memudahkan."

Siswa juga senang dan menjadi ketagihan karena semangat mengerjakan PR, tinggal buka gadget seperti main sosial media, tambahnya.

Stefanie Denisa Sonya Mayangsukma, Kelas 12 IPS, salah satu siswa yang mengikuti proses Ujian Akhir Sekolah melalui Quipper School di SMA Ignatius Slamet Riyadi juga mengaku ujian dirasakan jadi lebih menyenangkan dan terkesan tidak terlalu kaku seperti dulu yang harus berhadapan dengan kertas.

Tri Nuraini, Head of PR and Marketing Quipper Indonesia mengatakan, “Sebagai perusahaan edukasi teknologi, kami berkomitmen untuk memajukan pendidikan Indonesia lewat ragam layanan baik melalui LMS, video learning, hingga konsultasi online. Saya percaya semakin banyak perusahaan edutech hadir, maka semakin besar pula peluang bagi pendidikan Indonesia untuk maju.”

Peningkatan tren penggunaan teknologi untuk pendidikan di kalangan pelajar, guru dan sekolah diharapkan dapat menjadi sebuah langkah baru menyongsong pendidikan lebih baik bagi Indonesia. Semoga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau