Wahyudin, Kepala Cabang Taspen juga menyampaikan bahwa di tahun politik ini, para karyawan sangat memerlukan edukasi tentang dunia digital agar para karyawan dapat terus bekerja secara produktif, mengingat siapapun yang terpilih menjadi pemimpin, perusahaan harus tetap berkomitmen melayani masyarakat luas.
Sedangkan, Isnaeni, CEO Kemystra, menyampaikan bahwa masyarakat memang perlu dibantu agar dapat memahami etika komunikasi dan melakukan pelayanan terhadap publik.
Seringkali komunikasi dilakukan di dunia digital serba cepat dan tanpa penyaringan berdampak pada pelayanan diberikan oleh industri terhadap masyarakat sering berujung konflik antar individu.
Menyikapi kebutuhan situasi tersebut, Vokom melalui Reska Herlambang memberikan pelatihan etika komunikasi di dunia online dan offline.
“Kita perlu memiliki empati dan merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, sebelum menyelesaikan persoalan, agar tidak berkembang menjadi masalah yang merugikan banyak pihak,” ujar Reska yang juga berprofesi sebagai presenter.
“Pontianak diharapakan menjadi salah satu model dari masyarakat yang memiliki literasi digital yang kuat. Mengingat di selepas masa orde baru, karakter konflik yang terjadi bukan lagi konflik vertikal dari negara terhadap rakyat tetapi konflik horizontal antar masyarakat dari mulai tawuran pelajar/mahasiswa, perebutan lahan, konflik SARA, dan lain-lain, yang merugikan secara materil dan non materil seperti korban jiwa,” tutup Devie.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.