Menristekdikti Dorong Perguruan Tinggi Gali Potensi Daerah

Kompas.com - 20/12/2018, 11:56 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) senantiasa mendorong peningkatan akses dan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia.

Perguruan Tinggi diharapkan selain berfungsi menghasilkan Sumber Daya Manusia berkualitas, berketrampilan dan berdaya saing tinggi juga agar mampu mengasah SDM milenial tersebut untuk menggali potensi daerah, sebagai upaya menggerakkan perekonomian masyarakat Indonesia di daerah.

Hal tersebut disampaikan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir saat menyerahkan Surat Keputusan (SK) pendirian universitas baru di Purbalingga, Universitas Perwira Purbalingga (UNPERBA) berbasis Éntrepreneur University Selasa (18/12/2018), di Kantor Kemenristekdikti.

Universitas baru di Purbalingga

“Purbalingga merupakan daerah pertanian, dan kampus ini berbasis riset dan kewirausahaan pada bidang pertanian, hal ini merupakan potensi yang dilihat oleh Kemenristekdikti. Belum banyak kampus di daerah Purbalingga, bahkan mungkin belum ada Universitas,” tutur Menristekdikti seperti dikutip dari laman resmi Kemenristekdikti.

Baca juga: Ini Dia 6 Dosen Berprestasi Terbaik Pilihan Kemenristekdikti

Menristekdikti Mohamad Nasir mengatakan penyerahan SK Universitas Perwira Purbalingga telah melewati tahapan yang cukup panjang dan optimal.

Beliau mengungkapkan Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti telah melakukan evaluasi terhadap Universitas Perwira Purbalingga dan memeriksa kelengkapan pengajuan pendirian perguruan tinggi sehingga dinyatakan layak.

PT baru dan merger

“Pendirian perguruan tinggi (PT) baru dan merger (penggabungan PT) akan menjadi dinamika bentuk kelembagaan pendidikan yang terus bergulir. Pemerintah memberikan kesempatan kepada perguruan tinggi baru untuk berinovasi dan memberikan warna baru di dunia pendidikan, dan akan dilakukan penggabungan terhadap perguruan tinggi lama yang tidak baik,” ujarnya.

“Dengan Indonesia memasuki Revolusi Industri 4.0 yang gegap gempita dicanangkan sejak awal tahun 2018, sudah selayaknya PT baru dan PT yang sudah lama berdiri, bersiap-siap untuk beradaptasi," jelas Menristek.

Kurikulum-kurikulum yang lama harus disesuaikan dengan tantangan global dan kemajuan jaman, dan sebagai PT baru yang lahir pada zaman digitalisasi, maka hal ini akan menjadi menarik, karena penyesuaian kurikulum akan lebih menantang, guna meningkatkan ekonomi masyarakat, tambahnya

Ketua DPR RI Bambang Soesatyo yang juga merupakan pendiri Universitas Perwira Purbalingga mengungkapkan bahwa Perguruan Tinggi ini dibangun guna mengakomodasi kaum millenials Purbalingga yang ingin mengakses pendidikan di bangku kuliah.

Sebab, hingga kini Purbalingga tidak memiliki universitas. Sehingga, kaum millenials muda yang ingin kuliah harus pergi ke Purwokerto, Jogja, Semarang serta kota besar lain. Sangat disyukuri bahwa SK Pendirian Universitas Perwira Purbalingga dapat diterima hari ini.

4 fakultas, 12 prodi

Bambang Soesatyo mengatakan pendirian Universitas Perwira Purbalingga telah digagas sejak beberapa tahun yang lalu dan hampir sepenuhnya rampung. Beliau optimis pada tahun ajaran baru 2019 nanti Universitas Perwira Purbalingga siap menerima mahasiswa baru.

Hingga saat ini Universitas Perwira Purbalingga memiliki 4 fakultas dan 12 program studi. Empat fakultas tersebut terdiri dari fakultas manajemen, teknik, hukum dan teknologi informasi.

“Program studi yang ada antara lain akuntansi, manajemen, komunikasi, pendidikan matematika, pendidikan bahasa Inggris, teknik informatika, teknik mesin, keperawatan, gizi kesehatan, agroteknologi, dan agribisnis. Banyaknya program studi yang tersedia mempermudah para calon mahasiswa untuk memilih program studi yang diminati saat masuk ke Universitas Perwira Purbalingga,” ujarnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau