Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/01/2019, 11:37 WIB
Mela Arnani,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Di media sosial Twitter beredar informasi mengenai pembayaran uang kuliah dapat dilakukan melalui salah satu platform pembayaran, yaitu OVO.

Informasi tersebut berbentuk sebuah pamflet yang menyebutkan ada cashback sebesar 60 persen untuk pembayaran kuliah.

Di bagian bawah pamflet tersebut terdapat logo enam universitas negeri, yaitu Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Diponegoro, Universitas Negeri Semarang, Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, dan Universitas Airlangga .

Kepala Bagian Humas dan Protokol UGM Iva Ariani menegaskan informasi tersebut hoaks.

"Iya. (Informasi itu) jelas hoaks," kata Iva saat dihubungi Kompas.com, Selasa (22/1/2019).

Pamflet bayar uang kuliah bisa menggunakan OVOTwitter Pamflet bayar uang kuliah bisa menggunakan OVO
Iva menyampaikan, seluruh aturan uang kuliah di UGM diinformasikan melalui laman resmi UGM, www.ugm.ac.id.

Bagi mahasiswa baru, lanjut Iva, uang kuliah tunggal akan keluar setelah mahasiswa diterima dan melakukan verifikasi data.

Seperti diketahui, mulai tahun 2013 pembayaran uang kuliah di UGM menggunakan sistem uang kuliah tunggal.

Pembayaran uang kuliah tunggal tersebut juga dilakukan melalui bank yang bekerja sama dengan pihak PTN.

"Untuk (jalur penerimaan) SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) dan SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) kami bekerja sama dengan BTN (Bank Tabungan Negara), BNI (Bank Negara Indonesia), dan Bank Mandiri," ujar Iva.

Melalui akun resmi Twitter UGM, @UGMYogyakarta, turut mengunggah pamflet tersebut dan memberikan klarifikasi bahwa kabar itu bohong.

Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk berhati-hati terhadap setiap informasi yang diterima.

Dihubungi secara terpisah, salah satu staf Humas Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Ristek Dikti), menyampaikan hal yang sama bahwa kabar yang beredar tersebut tidak benar.

"Iya hoaks. Kalau kerja sama perguruan tinggi sama instansi lain atau swasta sih bisa dilakukan mandiri. Kalau akun resmi perguruan tinggi yang disebut bilang hoaks, berarti memang hoaks," ujar salah seorang staf Kemenristek Dikti.

"Iya (pembayaran uang kuliah) melalui bank yang kerja sama sama PTN nya," kata dia.

Hingga saat ini belum diketahui bagaimana awal mulanya hingga pamflet itu beredar.

Saat Kompas.com menelusuri akun Instagram OVO, @ovo_id, tak terlihat satu unggahan pun mengenai program tersebut. Pihak OVO juga belum memberikan informasi secara resmi. Kompas.com masih berupaya mendapatkan konfirmasi dari OVO.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com