Unik, Ini Inovasi Biola Rotan Listrik Ciptaan ITB

Kompas.com - 28/01/2019, 23:39 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Umumnya, alat musik biola memakai kayu sebagai bahan pembuatannya. Namun inovasi berbeda dilakukan  Andar Bagus Sriwarno beserta tim dari Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung (ITB) yang membuat desain produk biola listrik berbahan rotan.

Andar bersama tim mencoba kreatifitas dan imajinasi dalam merancang biola elektrik dengan desain futuristik dan ergonomis.
 
Dilansir dari laman ITB, rotan sengaja dipilih karena karakter material kuat dan juga fleksibel. Selain rotan itu tersedia melimpah di Indonesia.
 
Produk biola rotan tersebut ditampilkan pada pameran "Poster dan Produk hasil Program Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Inovasi (P3MI) ITB", Jumat (18/01/2018).

Perpaduan rotan dan plastik

“Kenapa kita buat yang elektrik? Karena saya juga tidak berani buat mengubah-ubah desain ruang akustik. Itukan ada hitungan bakunya, jadi saya buat elektrik biar puas eksplorasi desainnya,” terang Andar yang juga bermain biola ini.
 
 
Produksi biola ini menggunakan dua bahan utama. Pertama, desainnya menggunakan rotan sebagai fingerboard atau tempat pemain biola meletakkan jarinya. Selanjutnya untuk badan/body biola, dan penyangga utama, ia menggunakan filamen plastik ABS dari 3D-Printer.
 
Penggunaan filamen disebabkan keterbatasan rotan dalam memenuhi bentuk yang diidamkan. “Kalau kita pakai filamen plastik dan rotan sebagai kolaborasi, ini juga bisa jadi representasi desain natural-sintetis,” terang dosen Desain Produk ITB ini.

Perhatikan faktor kenyamanan 

Selain eksplorasi bentuk biola, Andar juga tidak melupakan kenyamanan pemain biola dalam memainkan instrumen.
 
“Saya mendesain juga bagian biola yang melekat pada bahu, jadi walaupun bentuknya tidak seperti biola pada umumnya, saya bisa menjamin kenyamanan yang sama tidak akan hilang,” jelas Andar. 
 
Ditambah lagi, biola yang telah dibuat memiliki bobot tidak terlalu berat karena menggunakan teknik puzzle pada saat perakitan.
 
Ini berarti, tiap desain badan biola dibuat berongga sehingga tidak banyak berkontribusi pada berat biola. Biola yang bentuknya dibuat berdasarkan filosofi bentuk pohon rotan ini ia yakini akan laku di pasaran sebagai tren baru nantinya.

Tren filosofi bentuk alam

“Sebenarnya, kalo di luar negeri, sudah banyak desainer menggunakan filsofi bentuk alam untuk dijadikan satu dengan desain instrumen,” lanjut Andar.
 
Ia meyakini bahwa memang kedepannya desain-desain akan jauh lebih natural dan tidak hanya menjadi sekedar gaya. “Kalau untuk sekarang, desain unik seperti ini pasti masih jadi gaya ya, jadi gengsi, tapi kedepannya bisa jadi ini malah akan jadi hal yang normal,” tambahnya lagi.
 
Kedepannya, ia berharap bisa melakukan eksplorasi dari sisi material maupun desain terhadap instrumen lainnya. “Kalau untuk biola ini, jika memang sukses, harapannya bisa diproduksi massal ya, kalau untuk kedepan mudah-mudaha ada karya yang lebih baik lagi,” tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Bisa 'Download' Sertifikat SKD CPNS 2024? Ini Alasannya

Tak Bisa "Download" Sertifikat SKD CPNS 2024? Ini Alasannya

Edu
Kisah Adik Wakili Wisuda Kakak yang Meninggal, Jadi Penghafal Al Quran Semasa Hidup

Kisah Adik Wakili Wisuda Kakak yang Meninggal, Jadi Penghafal Al Quran Semasa Hidup

Edu
Rakernas Pelita 2024: Optimalisasi Pendidikan Vokasi untuk Indonesia Emas 2025

Rakernas Pelita 2024: Optimalisasi Pendidikan Vokasi untuk Indonesia Emas 2025

Edu
Luncurkan Buku Karya Siswa, SD Ekayana Ehipassiko BSD Perkuat Pendidikan Karakter lewat Literasi

Luncurkan Buku Karya Siswa, SD Ekayana Ehipassiko BSD Perkuat Pendidikan Karakter lewat Literasi

Edu
Apa Itu PKWT dan PKWTT? 'Fresh Graduate' Cek Penjelasannya

Apa Itu PKWT dan PKWTT? "Fresh Graduate" Cek Penjelasannya

Edu
HUT Ke-21, Sekolah Cendekia Harapan Bali Raih Penghargaan Bidang Pengelolaan SDM

HUT Ke-21, Sekolah Cendekia Harapan Bali Raih Penghargaan Bidang Pengelolaan SDM

Edu
Tentang UN, Mendikdasmen Akan Minta Pendapat Pemimpin Redaksi Media Massa

Tentang UN, Mendikdasmen Akan Minta Pendapat Pemimpin Redaksi Media Massa

Edu
Mulai Hari Ini, Sanggah Administrasi PPPK 2024 Klik sscasn.bkn.go.id

Mulai Hari Ini, Sanggah Administrasi PPPK 2024 Klik sscasn.bkn.go.id

Edu
Satu Dekade LCCM, Menteri Kebudayaan: Museum Jadi Pusat Edukasi dan Inspirasi Generasi Muda

Satu Dekade LCCM, Menteri Kebudayaan: Museum Jadi Pusat Edukasi dan Inspirasi Generasi Muda

Edu
Mendikdasmen: Peran Guru Honorer Masih Sangat Diperlukan

Mendikdasmen: Peran Guru Honorer Masih Sangat Diperlukan

Edu
Jusuf Kalla Library Jadi Pusat Pendidikan Menarik bagi Gen Z dan Alpha

Jusuf Kalla Library Jadi Pusat Pendidikan Menarik bagi Gen Z dan Alpha

Edu
Seminar Unhan dan FSI: Mengurai Diplomasi Pertahanan China dan Implikasinya bagi Indonesia

Seminar Unhan dan FSI: Mengurai Diplomasi Pertahanan China dan Implikasinya bagi Indonesia

Edu
Mendikdasmen Akan Koordinasi dengan Menag, Bahas Pembinaan Guru Agama

Mendikdasmen Akan Koordinasi dengan Menag, Bahas Pembinaan Guru Agama

Edu
HighScope Model United Nations 2024, Asah Kemampuan Diplomasi dan Bangun Kesadaran Isu Global

HighScope Model United Nations 2024, Asah Kemampuan Diplomasi dan Bangun Kesadaran Isu Global

Edu
Mendikdasmen Ungkap 4 Kompetensi yang Diperlukan untuk Tingkatkan Kualitas Guru

Mendikdasmen Ungkap 4 Kompetensi yang Diperlukan untuk Tingkatkan Kualitas Guru

Edu
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau