Hasil Survei: Tenyata, Oh Tenyata... Milenial Masih Utamakan Keluarga

Kompas.com - 01/02/2019, 07:25 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com -  Berita baik datang bagi para pegiat pendidikan karakter maupun pola asuh generasi muda seperti orangtua, guru dan lainnya.

Hasil survei "Indonesia Millennial Report 2019"  memperlihatkan 33 persen generasi milenial yang disurvei menyatakan aktivitas paling mereka sukai adalah berkumpul dengan keluarga.

Artinya, di tengah kesibukan, baik sekolah, berorganisasi, atau meniti karir, milenial Indonesia tetap ingin menyempatkan waktu berkumpul bersama keluarga.

Survei ini dikeluarkan IDN Research Institute dan Alvara Research Center dan merupakan hasil survei yang telah dilakukan selama 3 minggu, 20 Agustus-6 September 2018.

Survei dilakukan terhadap 1400 generasi milenial, yakni anak muda berusia 20-35 tahun, di 12 kota besar Indonesia. Sampel survei diambil secara acak dari berbagai jenjang pendidikan, jender, status sosial, status ekonomi, dan profesi.

Ingin membahagiakan orangtua

Menariknya, dilihat berdasarkan usia, milenial berusia 20-27 tahun atau disebut junior milenial dan belum menikah memilih ingin memiliki rumah (56,7 persen) dan membahagiakan orang tua (55,9 persen).

Baca juga: Survei: Bangun Tidur Generasi Milenial Langsung Pegang HP, Kamu?

 

Sedangkan 58 persen milenial berusia 28-35 tahun atau senior milenial dan sudah menikah menyebutkan ingin menjadi orang tua yang baik, selain berkeinginan memiliki rumah (51,5 persen), dan membahagiakan orangtua (52,7 persen). 

Selain mencari data kuantitatif berupa persentase, survei tersebut juga menggunakan pendekatan kualitatif melalui wawancara secara random terhadap milenial.

Keluarga sebagai pelipur lelah

Salah satu narasumber Giring Ganesha. Musisi dari band Nidji yang kini mencoba merambah dunia usaha dan politik ini mengatakan, di tengah kesibukan setiap hari, bercengkerama dengan keluarga adalah oase dan pelipur lelah.

”Kalau di rumah, biasanya handphone saya matikan. Gak saya perhatikan deh. Fokus untuk keluarga. Makanya orang susah kontak saya kalau sudah di rumah,” kata Giring.

Narasumber lain, Prita (33 tahun), seorang wanita karier, mengatakan, lebih banyak menghabiskan waktu di kantor sehingga di waktu luang atau libur ingin menghabiskan waktu bersama keluarga.

Hal sama dikatakan Makrom (24 tahun), mahasiswa. ”Selain kuliah, saya juga aktif di organisasi. Dengan kesibukan yang padat, waktu kumpul bersama keluarga bagi saya sangat bernilai dan tidak akan ditinggalkan,” katanya.

Peran orangtua masih dominan

Dilansir dari forum Sahabat Keluarga Kemendikbud, masih dari survei yang sama, indikator lain menunjukkan peran orang tua masih dominan bagi kehidupan milenial, terutama dalam penentuan jurusan saat akan kuliah.

Survei menunjukkan, faktor penentuan jurusan paling utama adalah rekomendasi orang tua (33,3 persen), brand jurusan/ universitas favorit (29,1 persen), serta biaya (23,9 persen).

Survei Indonesia Millennial Report 2019 ini bertujuan memahami karakter dan perilaku milenial. Pemahaman akan hal itu menjadi dasar menyusun strategi mendorong kaum milenial menjadi roda penggerak ekonomi Indonesia menjelang satu abad Indonesia tahun 2045 dan menuju negara dengan pendapatan tinggi.

Sensus Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, kelompok milenial berusia 20-35 mencapai 24 persen atau 63,4 juta dari penduduk kategori usia produktif (14-64) yang jumlahnya mencapai 179,1 juta jiwa (67,6 persen).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau