Mendikbud Resmikan Laboratorium Seni dan Budaya

Kompas.com - 05/02/2019, 22:21 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy meresmikan laboratorium seni budaya di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah 5 Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur (4/2/2019).

Mendikbud berharap bantuan laboratorium seni budaya ini dapat meningkatkan kreativitas siswa dan mendorong hadirnya karya-karya baru.

"Digunakan sebaik-baiknya, seoptimal mungkin. Saya lebih suka bantuan pemerintah rusak karena sering dipakai, daripada rusak tetapi tidak pernah dipakai. Tapi, yang paling bagus ya dipakai dan tidak rusak, karena dirawat dengan baik," pesan Muhadjir Effendy seperti dilansir dari rilis resmi Kemendikbud.

Berdampak pada lingkungan

Tak lupa Mendikbud berpesan agar keberadaan laboratorium ini juga dapat memberikan dampak lebih luas pada lingkungan sekitarnya.

Baca juga: Dinas Pendidikan DKI Siapkan Sertifikasi Kompetensi bagi Lulusan SMK

 

"Jangan hanya digunakan oleh sekolah yang mendapatkan bantuan saja. Tetapi juga dimanfaatkan oleh sekolah-sekolah lain di sekitar sini. Bikin kolaborasi pentas seni antarsekolah. Pokoknya dioptimalkan," pesannya.

Bantuan laboratorium seni budaya ini menjadi wujud konkret komitmen Kemendikbud dalam melakukan revitalisasi SMK sekaligus upaya pemajuan kebudayaan.

Direktur Kesenian, Restu Gunawan mengungkapkan, total bantuan yang dikucurkan pemerintah melalui Direktorat Kesenian, Direktorat Jenderal Kebudayaan senilai 750 juta rupiah.

Pengembangan minat bakat

Bangunan yang menyerupai gedung pertunjukan ini dilengkapi fasilitas audio visual dengan kapasitas 80 sampai 100 orang. Dibangun sejak tahun 2018, spesifikasi bangunan beserta peralatannya telah sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan Kemendikbud.

Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen, Arif Joko Suryadi, menyampaikan gedung bantuan dari Kemendikbud ini akan diberi nama Kasman Singodimedjo, seorang tokoh Muhammadiyah yang baru saja mendapatkan gelar pahlawan nasional.

Bantuan dari Kemendikbud akan dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk pengembangan bakat dan minat siswa. Tidak hanya siswa SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen saja, tetapi juga untuk sekolah-sekolah di sekitar.

Dalam kesempatan yang sama, Mendikbud mengapresiasi partisipasi masyarakat dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Disebutkannya, saat ini sebagian besar SMK di Indonesia didirikan dan dikelola oleh masyarakat melalui yayasan pendidikan (swasta).

Sambut bonus demografi

Apresiasi terhadap upaya masyarakat membangun pendidikan nasional diberikan oleh pemerintah melalui bantuan, tidak hanya kepada sekolah negeri, tetapi juga swasta. "Kalau lulusan sekolah bagus, yang memanen hasilnya adalah negara dan masyarakat. Tetapi, kalau tidak bagus, yang rugi negara dan masyarakat," ujar Mendikbud.

Dalam rangka menyambut bonus demografi, Mendikbud meminta agar SMK dapat menyiapkan lulusan yang kompeten dan memiliki kualifikasi yang dibutuhkan oleh industri.

"Mulai tahun ini akan diberlakukan, untuk SMK, digeser dari supply based menjadi demand based. SMK dalam menetapkan kurikulumnya harus bersama-sama dengan mitra dunia industri dan dunia usaha," jelasnya.

Lulusan SMK berkompeten

Saat ini pemerintah mengubah fokus pembangunan dari yang sebelumnya bersifat fisik menjadi pembangunan sumber daya manusia (SDM). Pembangunan infrastruktur yang terus dilakukan pemerintah menjadi prasyarat agar Indonesia menjadi negara maju.

Tetapi sejatinya, menurut Muhadjir, pembangunan manusia menjadi yang utama. Dan SMK, disebutnya memiliki peran strategis untuk memperkuat dan melengkapi pembangunan infrastruktur yang telah dilakukan.

"Kita harus menyiapkan lulusan-lulusan SMK yang betul-betul kompeten dan memiliki kualifikasi yang bagus. Salah satunya untuk mengisi pos pos pekerjaan akibat dari semakin berkembangnya pembangunan infrastruktur," kata Mendikbud.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau