Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Tips Hadapi Banjir

Kompas.com - 21/02/2019, 21:56 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kabid Pelayanan Palang Merah Indonesia (PMI) DKI Jakarta, Oktariadi menjelaskan, ada beberapa cara yang perlu dilakukan warga ketika musim hujan dan banjir terutama di daerah yang rawan banjir.

Hal pertama yang perlu dilakukan adalah keluarga harus menentukan tugas masing-masing anggota keluarga saat banjir tiba.

"Jadi harus menentukan apa tugas bapak, ibu, adik, dan jika sudah tahu maka bisa dengan sigap atasi banjir," kata Oktariadi saat diskusi antisipasi hujan dan banjir di Jakarta, di Cohive, Karet Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (21/2/2019).

Baca juga: Sebelum ke Balai Kota, Anies Temui Mereka untuk Persiapan Hadapi Banjir

Selanjutnya warga perlu memantau informasi banjir melalui aplikasi maupun sosial media untuk mendapatkan informasi mengenai banjir agar bisa lebih sigap.

"Lalu kita harus mengetahui di mana titik evakuasi, titik terdekat evakuasi dari rumah. Bisa masjid, sekolah maupun tempat ibadah yang bisa aman saat banjir. Sehingga ketika banjir terjadi bisa langsung mengungsi," kata dia.

Cara keempat yang perlu dilakukan adalah membuat rencana keluarga saat terjadi banjir. Misalnya jika banjir datang apa yang perlu dilakukan dan jika harus mengungsi apa yang harus dibawa. Tak hanya itu, keluarga harus disiapkan untuk evakuasi mandiri.

"Kita tidak harus selalu mengharapkan pemerintah. Karena sekarang kebutuhan dan alat itu berbeda jauh. Jika banjir meninggi secara tiba-tiba apa yang harus kita lakukan itu kita harus tahu," ucapnya.

Saat banjir terjadi pun, warga harus memastikan dokumen penting, gas, listrik dalam kondisi aman.

Agar lebih siaga, warga di wilayah yang rentan banjir perlu menyiapkan tas siaga bencana yang mudah terlihat. Tas siaga harus berisi konsumsi minimal tiga hari, alat penerang seperti senter, dan obat-obatan yang dibutuhkan.

"Harus perhatikan anggota keluarga yang memiliki kebutuhan khusus harus diperhatikan penanganannya," ujar Oktariadi.

Warga di wilayah rawan banjir sudah harus memperhatikan jika ada pengumuman yang disebut kondisi hijau saat hujan. Perlu untuk memutuskan aliran listrik jika banjir sudah memasuki level kuning dan merah.

"Jangan lupa untuk awasi anak jangan bermain di air banjir baik di dalam dan luar rumah terutama saat arus karena dikhawatirkan akan terbawa arus," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com