JAKARTA, KOMPAS.com - Viral tersebar di media sosial video seorang calon legislatif (caleg) DPRD DKI Jakarta dari PDI-P Doddy Akhmadsyah Matondang yang melakukan kegiatan senam sambil menginjak sajadah di Cengkareng, Jakarta Barat, Minggu (17/2/2019) lalu.
Atas kejadian tersebut, Bawaslu Jakarta Barat melakukan pemeriksaan terhadap Doddy dan para saksi lainnya, Kamis (21/2/2019) di kantor Bawaslu, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Koordinator Divisi Penindakan dan Penanganan Pelanggaran Bawaslu Jakarta Barat Abdul Roup mengatakan, pemeriksaan dilakukan tidak hanya pada Doddy, namun juga mencakup ketua RT, RW, ustaz penjaga musala yang terletak dekat tempat kejadian, serta instruktur senam.
Menurut Abdul, dari hasil pemeriksaan para saksi tersebut, Bawaslu Jakarta Barat menemukan bahwa fakta-fakta hukum terkait kasus Doddy tidak seperti yang viral di media sosial.
Baca juga: Soal Senam di Sajadah, Bawaslu Jakbar Sebut Keterangan Saksi Beda dengan yang Viral di Medsos
"Fakta-fakta yang kami dapatkan dari para saksi yang dipanggil hari ini intinya tidak sama seperti apa yang viral di media sosial," sebut Abdul.
Doddy sendiri menjalani pemeriksaan sekitar 1,5 jam dengan 30 pertanyaan.
Abdul menyebutkan, hasil pemeriksaan akan didiskusikan bersama dengan tim Sentra Gakkumdu Bawaslu Jakarta Barat.
Menurut keterangan Abdul, Bawaslu tidak menerima surat izin kegiatan senam yang dihadiri Doddy.
Bahkan, pengawas di tingkat kecamatan pun terlambat mendapatkan informasi kegiatan senam tersebut.
"Teman-teman pengawas di kecamatan juga telat (mengetahui) kegiatan ini. Ya setelah ada laporan dari masyarakat baru tahu," ujar Abdul.
Selanjutnya, Abdul mengimbau kepada masyarakat agar aktivitas apapun yang melibatkan caleg harus disertai izin dan pemberitahuan kepada Bawaslu.
"Saya harapkan segala aktivitas dan kegiatan yang berkaitan dengan caleg diberitahukan kepada kami. Sehingga, Bawaslu bisa lakukan tindakan preventif jika ditemukan penyimpangan," imbaunya.
Doddy bersama timnya datang terlambat ke acara senam yang diadakan olen paguyuban ibu-ibu di Cengkareng tersebut.
Ia mengakui keterlambatan itu membuatnya tak berhati-hati ketika diminta untuk naik ke atas panggung.
"Secara spontan ada ibu yang mendorong saya naik ke atas, tanpa saya sadari ada sajadah di situ. Saya mengaku salah karena tidak awas, tidak teliti dan tidak waspada," kata Doddy.
Baca juga: Caleg yang Videonya Viral karena Senam Injak Sajadah Meminta Maaf