Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dedi Mulyadi: Elektabilitas 11,3 Persen Menunjukan Golkar Keluar dari Zona Menyedihkan

Kompas.com - 22/02/2019, 09:07 WIB
Putra Prima Perdana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi menilai, angka elektabilitas 11,3 persen yang didapat Partai Golkar dalam hasil survei Lingkaran Survei Indonesia atau LSI Denny JA menunjukkan bahwa Partai Golkar sudah keluar dari zona bahaya.

“Kalau 11 persen bisa dikatakan sudah keluar dari zona menyedihkan. Tapi belum hebat. Kalau di bawah 10 persen baru menyedihkan,” kata Dedi saat dihubungi melalui ponselnya, Kamis (21/2/2019).

Dedi menjelaskan, Partai Golkar yang notabene adalah salah satu partai politik tertua di Indonesia selama ini tidak pernah berada di bawah 14 persen.

“ Sejelek-jeleknya Partai Golkar, minimal di angka 14 persen. Tinggal bagaimana sekarang bekerja keras untuk meraih minimal 14 persen di survei. Sehingga di waktu pencoblosan bisa 20 persen,” ucapnya.

Baca juga: Survei LSI: Ini Elektabilitas Parpol di Mata Pemilih Milenial

Agar target elektabilitas minimal 14 persen bisa tercapai, Dedi berharap Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar melakukan langkah fundamental untuk mendongkrak elektabilitas partai berlambang pohon beringin tersebut.

“Langkahnya adalah membangun konten politik yang dimengerti publik,” ungkapnya.

Selain itu, langkah lain untuk meningkatkan elektabilitas partai Golkar adalah mengambil efek elektoral calon Presiden dan Wakil Presiden RI nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin.

“Golkar harus membuat konten-konten politik bahwa pak Jokowi adalah Golkar atau yang disebut membuat asosiasi Sekarang ini Pak Jokowi belum terlalu terasoisasi secara sempurna dengan Golkar,” ungkapnya.

Baca juga: Dedi Mulyadi: PKS Tak Usah Kampanye kalau Sudah Yakin Prabowo-Sandi Menang di Jabar

Dedi pun berharap para kader Partai Golkar bisa total memenangkan pasangam Jokowi-Ma’ruf Amin serta menyampaikan keberhasilan pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.

“Para kader Golkar jangan ragu lagi ngomong tentang pak Jokowi. Kalau dukung Pak Jokowi dukung maksimal agar elektoral bisa didapat. Jangan jadi pemain banci, kesana enggak, kesini enggak,” imbuhnya.

Lebih lanjut Dedi menambahkan, kemampuan individu kader Partai Golkar yang kerap terjun ke masyarakat selama ini mampu menyumbangkan 2-3 persen untuk elektabilitas partai.

“Seluruh kader di daerah harus jalan semua. Pokoknya yang bersifat kanvasing harus jalan. Dari sisi itu, Golkar punya kemampuan individu. Hitungan saya, kemampuan individu mampu mendongkrak 2 sampai 3 persen,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com