KOMPAS.com - Memasuki era Revolusi Industri 4.0, apakah Indonesia siap menghadapinya era tersebut?
Pertanyaan mendasar tersebut menjadi topik utama yang mengemuka dalam seminar “Making Indonesia 4.0, Siapkah Kita?” yang digelar alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) angkatan ’94 bertempat di Aula Gedung CRCS, Kampus ITB, Bandung (9/3/2019) lalu.
Acara ini yang dihadiri lebih dari 250 peserta dari kalangan mahasiswa, dosen, alumni, praktisi dan perwakilan pemerintah provinsi merupakan rangkaian perayaan 25 tahun alumni ITB angkatan ’94.
Pembicara terakhir adalah Andi Kristianto, angkatan’94 dan VP Corporate Planning Telkomsel, menceritakan mengenai program Telkomsel Innovation Center (TINC) yang menyokong perkembangan IoT di Indonesia.
Dalam pengembangan IoT, dibutuhkan kolaborasi secara horizontal dan masif. Industri, universitas, dan pemerintah adalah pihak-pihak yang akan saling berkolaborasi, memberikan dukungan, dan juga melakukan validasi untuk memberikan solusi digital baru untuk memenangkan pasar.
Hal ini didukung dengan fakta bahwa pemerintah sudah mendukung hal ini dengan memberikan hibah untuk bagian research and development, serta adanya kesadaran industri untuk bekerja sama dengan universitas.
“Jika dapat disimpulkan dari diskusi hari ini, saya belum bisa mengatakan apakah Indonesia siap menghadapi revolusi industri 4.0. Tetapi satu hal yang pasti adalah, hal ini akan terjadi dan kita harus menghadapinya. Untuk itu diperlukan kolaborasi, kerja keras, dan tidak lupa semangat nasionalisme,” tutup Titah Yudhistira dosen Teknik Industri selaku moderator dalam diskusi tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.