DEPOK, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perhubungan Depok Dadang Wihana menyayangkan masih banyak angkutan umum yang dinilai tidak layak untuk beroperasi dan belum dilakukan peremajaan.
Ia menyebut, hanya ada 1.800 jumlah angkutan umum yang beroperasi dari 3.600 total keseluruhan angkutan umum di Depok.
"Tidak hanya itu, muatan angkot juga berkurang 30 persen yang biasanya isi angkot itu buat sembilan orang, sekarang isinya bisa tiga orang," ujar Dadang di Depok, Selasa (19/3/2019).
Baca juga: Ada Pergub Baru, Anak Pengemudi Angkot Jak Lingko Kini Terima KJP Plus
Hal tersebut salah satunya dikarenakan banyaknya masyarakat yang telah beralih ke moda transportasi online.
"Trennya saat ini lebih ke transportasi online. Kultur masyarakat berubah ingin layanan transportasi itu dekat dengan mereka sehingga angkot perlahan sudah mulai ditinggal," ujar Dadang.
Daya saing yang tinggi tersebut, menurut Dadang, juga menyebabkan pihak Organda kurang memperhatikan sarana dan prasarana yang harusnya bisa ditingkatkan untuk menggaet penumpang.
"Misalnya angkutan kota harus diremajakan dengan ditambah AC agar penumpang nyaman," ujar Dadang.
Oleh karena itu, pihaknya pun terus mengupayakan agar angkutan umum di Depok dapat diremajakan dan diminati lagi.
Baca juga: Serunya Naik Angkot Jak Lingko Dapat Bonus Naik LRT...
Ia pun berkoordinasi dengan seluruh operator terkait rencana peremajaan angkutan umum.
"Pemerintah hadir sebagai regulator ke pengusaha angkot agar mereka dapat bebenah meningkatkan infrastruktur mereka," tuturnya.
Ia berharap, dengan adanya peremajaan angkutan umum di Depok dapat menambah minat masyarakat untuk menggunakan angkot.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.