Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program Kesehatan Kedua Kandidat Dinilai Tak Memiliki Perbedaan Mencolok

Kompas.com - 19/03/2019, 10:50 WIB
Devina Halim,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Departemen Ilmu Ekonomi Universitas Indonesia Teguh Dartanto menilai, program kesehatan kedua pasangan calon tak jauh berbeda.

Hal itu terlihat dari paparan dua calon wakil presiden pada debat ketiga Pemilihan Presiden 2019 yang berlangsung pada Minggu (17/3/2019).

"Tidak ada perbedaan yang mencolok terkait program kesehatan kedua cawapres," ujar Teguh saat acara diskusi di Pakarti Centre, Jakarta Pusat, Senin (18/3/2019).

Teguh berpendapat, kedua calon fokus pada isu program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), stunting atau gagal tumbuh, serta aspek preventif.

Baca juga: Menyangkut Masa Depan Bangsa, Pengamat Kecewa Imunisasi Tak Dibicarakan di Debat Ketiga

Menurut dia, ada isu penting yang justru terlupakan kedua cawapres, yaitu imunisasi. Padahal, imunisasi merupakan langkah awal pencegahan penyakit.

Teguh menyinggung menurunnya angka imunisasi di Indonesia jika merujuk pada data Kementerian Kesehatan RI.

Pada 2013, cakupan imunisasi Indonesia sebesar 59,2 persen. Namun, angkanya menurun pada 2018 menjadi 57,9 persen.

"Tapi isu-isu terkait imunisasi ini tidak disentuh sama sekali," ujar dia.

Kemudian, hal lain yang dinilainya terlupakan perihal peran pemerintah daerah.

Baca juga: Menurut Pengamat, Ini Alasan Mengapa Maruf Tampil di Luar Ekspektasi Saat Debat Ketiga

Teguh mengungkapkan, pemda diwajibkan mengalokasikan 10 persen dari anggarannya untuk kesehatan. Namun, implementasinya tak dibahas oleh kedua cawapres.

"Pemerintah daerah dengan anggarannya yang diwajibkan 10 persen mengalokasikannya untuk kesehatan, tetapi tidak disentuh sama sekali bagaimana design system, bagaimana pelibatan pemda untuk peran kesehatan," kata Teguh.

Debat ketiga mempertemukan cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin dengan cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno.

Tema debat ketiga ini adalah pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial, dan budaya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Nasional
Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Nasional
Kelakar Hakim MK saat PKB Ributkan Selisih 1 Suara: Tambah Saja Kursinya...

Kelakar Hakim MK saat PKB Ributkan Selisih 1 Suara: Tambah Saja Kursinya...

Nasional
Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi: Bagus, Bagus...

Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi: Bagus, Bagus...

Nasional
PPP Klaim Terjadi Perpindahan 5.958 Suara ke Partai Garuda di Dapil Sulawesi Tengah

PPP Klaim Terjadi Perpindahan 5.958 Suara ke Partai Garuda di Dapil Sulawesi Tengah

Nasional
Pernyataan Jokowi Bantah Bakal Cawe-cawe di Pilkada Diragukan

Pernyataan Jokowi Bantah Bakal Cawe-cawe di Pilkada Diragukan

Nasional
Komnas KIPI Sebut Tak Ada Kasus Pembekuan Darah akibat Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Komnas KIPI Sebut Tak Ada Kasus Pembekuan Darah akibat Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com