KOMPAS.com - Terdapat dua tantangan besar yang menjadi perhatian utama Bangsa Indonesia saat ini. Pertama, masyarakat global tengah dihadapkan pada permasalahan krisis pangan, energi, dan lingkungan hidup, dan kedua revolusi industri 4.0.
Hal ini disampaikan Rektor IPB Arif Satria dalam acara Wisuda dan Penyerahan Ijazah Tahap V Tahun Akademik 2018/2019 Program Pendidikan Sarjana, Pendidikan Profesi Dokter Hewan, Magister dan Doktor di Lingkungan IPB, Rabu (13/3/2019) di Kampus IPB Dramaga Bogor.
"Saat ini kita tengah berada dalam era Revolusi Industri 4.0. Perkembangan teknologi 4.0 telah mengubah banyak tatanan lama yang telah mapan, kehadiran era ini membuka perspektif baru mengenai pentingnya kolaborasi untuk menyelesaikan masalah kompleks," jelas Rektor.
Agenda Revolusi Industri 4.0 dengan berkembangnya artificial intelligence, robotic, data sciences, internet of things, cloud, bio technology, big data, drones akan semakin membawa tatanan kehidupan ini tidak hanya pada kondisi 4.0 tetapi lebih maju ke masyarakat 5.0.
Baca juga: Siapkah Indonesia Menghadapi Revolusi Industri 4.0?
"Society 5.0 ditandai dengan digitalisasi yang bukan hanya di sektor industri, tetapi masuk ke segala aspek kehidupan manusia," lanjut Rektor IPB dilansir dari laman resmi IPB.
Rektor IPB menekankan, lulusan IPB harus semakin adaptif dan selalu siap menghadapi era Society 5.0 ini. Kritik World Bank terhadap kompetensi masyarakat Indonesia memfokuskan pada empat sektor strategis.
Oleh karena itu, para lulusan IPB disiapkan dan harus memiliki kompetensi antara lain:
1. Leadership yaitu, kepemimpinan untuk mempersiapkan mahasiswa dengan karakter kuat khususnya di bidang leadership.
2. Language skills, kemampuan berbahasa asing khususnya bahasa Inggris.
3. IT Literacy, dimana teknologi IT menjadi ciri utama era Society 5.0.
4. Writing skills, “Kegiatan menulis penting untuk menuangkan ide dan gagasan yang kita miliki dan pemikiran maupun inovasi baru dapat ditularkan kepada Society 5.0.”
Rektor IPB berharap, lulusan IPB sebagai sebagai para technopreneur dan sociopreneur adaptif terhadap perubahan serta mampu mendukung proses transformasi ekonomi yang lebih merata, melalui tumbuhnya start-up bisnis serta socio-preneur.
Lulusan IPB diharapkan mampu berkontribusi dalam pencapaian SDGs dan menjadi agen untuk mempercepat terwujudnya tujuan Agro-Maritim 4.0 melalui kiprahnya di berbagai bidang kerja dan usaha.
Rektor menjelaskan, sepanjang tahun 2018 dan di awal tahun 2019 ini, IPB telah mengukir berbagai prestasi yang membanggakan, baik di level institusi, staf kependidikan, maupun para mahasiswa.
IPB telah memiliki 158.113 orang alumni yang memiliki peran strategis dalam membangun bangsa dan negara dan membangun IPB pada khususnya.
Pada wisuda tahap ini, IPB menyerahkan ijazah kepada 800 orang lulusan, yang terdiri dari 531 orang lulusan progam Sarjana, 25 orang lulusan program Pendidikan Profesi Dokter Hewan, 211 orang lulusan program magister, dan 33 lulusan program doktor.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.